★☆HALOOO!!
SEBAGIAN CERITA SEDANG DALAM TAHAP REVISI ATAU PENULISAN ULANG, FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA. big thanks ❤️Semua yang ada dalam cerita ini 85% murni pikiran sendiri, 15% sisanya terinspirasi dari lirik lagu.
Mohon untuk tidak membawa cerita mana pun kemari terlebih menyangkut-pautkan, baca dahulu sebelum beragumen. Tidak suka? Minggat😊
KARENA CERITA BERUBAH, AKU JUGA BAKAL UBAH NAMANYA. Beberapa tokoh tambahan bakal muncul sesuai alurnya.
- Mahenza Barata
- Adraska Jefano Regantara
- Nathan Genantra Wilson
- Heksa Hemaputra
- Rajendra Mahesa
- Athena Drianas
- Ivana Dymitri
- Kaylin AlsaniaUntuk visualisasi kalian bisa bayangkan sendiri ya, kali ini yang aku pake tetap Jung Jaehyun cuma teman circlenya anak dreams 00L + Mark obsessed bgt sama mereka wk!
★☆HAPPY READING★☆
Seorang remaja menuruni anak tangga tergesa-gesa sambil sesekali melirik jam yang melingkar ditangannya. Rambut basah yang dibiarkan berantakan, seragam dengan dua kancing teratas terbuka, dasi melingkar asal dikerah seragam, juga mulutnya yang bergerak mengunyah roti selai kacang.
Tidak ada waktu lagi untuk mengulur, hari senin memang selalu bisa membuatnya geram. Meski bisa menghindari upacara sakral setiap pagi, tetap saja akan diseleksi sebelum masuk bagi yang telat.
07.01 WIB, matanya melebar kala jam berputar begitu cepat, padahal baru tadi ia menyelesaikan kunyahan rotinya.
“Shit! Telat banget. Mom, berangkat!” serunya nyaring bertepatan dengan seorang wanita berpakaian rapih keluar dari kamar. Bahkan, belum mendapat balasan pun ia bergegas keluar enggan menghiraukan teriakan sang Mommy yang memanggil.
“Tuh anak kebiasaan banget," gerutu wanita yang ia sering sebut Mommy, namanya Zahreana. Dokter bedah yang cukup terkenal dikalangan masyarakat. Memiliki satu anak tunggal yang membuatnya tidak pernah berhenti bersabar, cukup menguras energi. Jadi, Rea memberi kebebasan pada si tunggal untuk melakukan apapun dibatas wajar, juga selagi tidak merugikan banyak pihak.
•••
“Woi, Hen! Buruan sini nyet.”
Sampai disekolah dan upacara telah usai, panggilan kurang adab itu membuatnya kontan mendengus geram menatap si pelaku tajam. Meski begitu langkahnya tetap ia jalankan menuju si pemanggil.
“Telat semua?” tanyanya begitu sampai dihadapan keempat temannya.
Mahen, ia malas menganggap satu orang ini sebagai sahabat sebab, tingkah gila dan konyolnya yang selalu bikin geleng kepala dan membuatnya menahan malu.
“Gak janjian padahal, emang kita tuh sahabat sejati ya gak?” satu orang merangkul akrab bahunya, tersenyum gila setelah mengatakan hal barusan. Heksa, si dominan perusuh dari yang lain.
Rajendra, cowok disampingnya langsung mendelik sinis sembari menjauhkan diri. “Gak! Ogah amat gue jadi sahabat lo, bisa stress muda ntar,” katanya.
“Ye, awas aja ngajak gue maen PS. Dasar cewek, sensian!” ejek Heksa, kan benar-benar selalu menjadi masalah utama dalam setiap keributan.
“Sekarang ada ulangan fisika, yakin lo gak butuh gue?” tanya Rajendra, tatapan meremehkan tertuju pada Heksa.
Canggung sendiri, Heksa berdecak. “Elah, anjing. Gak usah baperan! Lo punya otak pinter ya bagi-bagi lah, biasanya juga gitu kan.”
“Lo nyontek kurang adab ya bangsat! Jelas gue kesal, belum selesai ngerjain maen lo tarik.” semprot Rajendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Romance (REVISI)
Teen Fiction[TAHAP REVISI] [BACANYA NANTI AJA] fake love. ; Bilingual ; Non Standard Language ; Fiction © salsabila, 202201 #4 in abuabu #6 in abuabu #8 in abuabu #9 in abuabu #11 in abuabu #18 in abuabu