HALOO!! MARI BERTEMU MAHEN DAN ATHENA SETELAH BEBERAPA HARI TIDAK UPDATE<3
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua bulan. Sudah dua bulan Mahen dan Athena menjalin kisah kasih asmara, yang nampak baik-baik saja meski sedikit beberapa kali mengalami perdebatan kecil yang berdasar atas kesalah-pahaman. Keduanya sama-sama menunjukkan serta memberi rasa sayang hingga membuat beberapa pasangan iri dengan hubungan sehat mereka.
Athena sedang duduk di kursi panjang pinggir lapangan basket, matanya bergerak mengikuti objek yang tengah mendribble bola dengan gesit melewati lawan. Sesekali mengulas senyum tipis ketika kedua pasang mata mereka bertemu dalam beberapa detik. Athena mendesah kecil, mulai kepanasan akibat menunggu Mahen lama.
“Nih kalian gak ada yang mau nolongin gue apa? Takut banget anjir, gantengnya gak nyantai pada keroyokan. Apalagi Nathan, ya Allah tolong!!!” suara tinggi Ivana spontan membuat Athena dan Kaylin menutup telinga.
Athena memang tidak sendiri menunggu Mahen, kedua temannya pun ikut menonton. Lain hal dengan Kaylin yang tenang dengan tatapan serius, Ivana melotot senang sambil berteriak heboh. Semua itu karena Nathan—laki-laki incarannya.
“NATHAN SEMANGAT, SAYANGG!!!”
“KALO KAMU CETAK POIN, KITA NIKAH SEKARANG!!!”
Athena dan Kaylin saling pandang, kemudian menggeleng malu.
“Iva, lo diem dulu kenapa sih, heboh amat, malu dilihatin orang. Duduk!” Kaylin menarik tubuh Ivana agar kembali duduk setelah perempuan itu melompat-lompat girang saat Nathan berhasil mencetak three point shoot.
Ivana mencibik sebal menurunkan badannya. Kaylin tidak ramah untuk sekarang, perempuan centil itu beralih pada temannya yang satu. “Nathan ganteng banget,” bisik Ivana pada Athena disampingnya.
Seulas senyum terlihat, Athena setuju dengan pernyataan tersebut. “Nathan emang punya pesona tersendiri, semua orang tau itu. Dan, dia emang ganteng.” Ivana menaik turunkan kepalanya dengan senyum lebar.
Setelah skor akhirnya ditentukan dan permainan berakhir, tim Mahen dinyatakan menang dengan selisih dua poin dari pihak lawan. Setelah mengatakan ‘kerja bagus’ pada timnya, Mahen bergegas berjalan menuju tempat Athena berada. Mengacak rambutnya yang basah akibat keringat.
“Gue menang.” berhadapan dengan Athena, laki-laki tampan itu langsung mengadu girang.
Athena menampilkan senyum, “Aku tau, kan aku liat kamu main. Oh, ya, kamu keren loh tadi!” Mahen mengulum bibir bawahnya, nampak malu dengan perkataan Athena.
“Keren banget pacar aku,” ucap Athena, lagi dan lagi membuat Mahen salah tingkah, pasalnya tangan mungil Athena mengulur pada wajahnya untuk mengelap keringat yang bercucuran.
“Tiba-tiba gue mau lemes, semangatnya tinggal 2% bentar lagi lobet nih.”
Kening Athena berkerut berbarengan dengan tangannya yang berhenti bergerak menyusuri wajah Mahen. “Maksud kamu?”
