Crazy Lecturer

3.1K 304 15
                                    

Hallo Yorobunnnn!!!!

Seperti biasa cerita ini hanya fiksi dan tidak ada hubungan nya dengan real life, ide pasaran, typo bertebaran. Patut di ingat ini lapak BXB yaa~

Now Playing : SHAUN - Way Back Home

.

.

.

AC yang sudah di nyalakan nyatanya tak mampu mengurangi hawa panas di ruangan ini. Chenle menatap nanar pada setiap lembaran kertas didepannya. Skripsi yang tadinya ia bawa dan siapkan dengan rapi, sekarang sudah seperti bungkus cabe, kusut dan tak berbentuk.

Tulisan hasil cetak printer itu tertimbun coretan revisi, mata Chenle melotot melihat garis yang melintang di tiap lembar nya.

"Apa buku pedomanmu kau bakar? perhatikan cara mengutip, jangan sembarangan seperti ini biar tak disangka plagiat. Kenapa jarak spasi mu seperti ini Zhong Chenle. Astaga, metode penelitian apa ini? Ganti!". Ujar sang dosen sambil menyodorkan skripsi Chenle. 

Perutnya mulas mendengar rentetan kalimat dosen nya, batin Chenle meraung ingin berkata kasar. Padahal ia sudah mengikuti buku pedoman sampai buku itu robek karena terlalu sering di bolak-balik.

'Revisi'

Kata sialan itu membuat kepala Chenle mendidih, mungkin sebentar lagi akan meledak. Ia tahu kalau dosen pembimbing skripsi nya ini adalah salah satu dosen killer di kampusnya, tapi apa dia tak punya hati nurani?

Sang dosen melihat anak bimbingan nya yang belum juga beranjak. "Apa yang kau tunggu? Perbaiki lagi skripsi mu!". Perintahnya.

Dengan tatapan memelas, Chenle mulai memohon. "Pak tapi ini sudah ke 10 kalinya saya revisi dan tidak ada perkembangan, tolonglah pak kali ini-

"Tidak bisa!, kalau saya bilang revisi ya revisi!". Dosen itu memotong perkataan Chenle. Keputusan nya tak bisa di ganggu gugat.

'Dosen sialan!!!'  batin Chenle

Chenle bangkit dari kursi nya dan mengambil skripsi yang penuh dengan coretan. "Baik pak saya permisi".

Ia berjalan dengan gontai saat meninggalkan ruangan. Tolong ingatkan Chenle untuk menyantet dosen pembimbingnya itu.


******


Chenle menggenggam erat sumpit di tangan nya. Sebelah tangan nya menjambak rambut, ia juga menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.

Demi Tuhan! apa dosen pembimbingnya itu sudah gila? sia-sia sudah ia begadang dan berangkat pagi-pagi berharap dapat ACC tapi kenyataan nya justru kata revisi yang keluar dari mulut dosen itu.

"Haii Chenle-ya~ kenapa makanan mu tidak kau makan?" Daehwi-sahabat Chenle muncul dihadapan nya dengan senyum sumringah tanpa melihat situasi.

"Apa kau bodoh Daehwi? mungkin kau yang akan dimakan Chenle". Felix muncul sambil membawa nampan berisi makanan. Kedua sahabat nya ini duduk di depan Chenle. Suasana kantin saat ini cukup sepi.

Daehwi menatap kedua sahabatnya dengan pandangan bingung. "Aku? kenapa Chenle ingin memakan ku?" Ia menjawab sambil menunjuk dirinya.

"Astaga kenapa aku bisa punya sahabat bolot sepertimu?" Felix sangat berharap sahabatnya ini tidak lelet sekali saja.

Just Us |Chenji | JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang