Sosok mu [2]

1.4K 223 13
                                    

Hallo yorobunnn!!!

Cerita ini hanya fiksi dan tidak ada hubungan nya dengan real life, ide pasaran, typo bertebaran. Patut di ingat ini lapak BXB yaa~

Now Playing :  NCT Dream - Puzzle Piece

.

.

.

"Kali ini kau mau nonton film apa Jisung-ah?". Tanya Chenle. Ini memang kegemaran Jisung, menonton film setelah pulang sekolah.

"Hmm aku juga bingung". Ia sibuk mengutak-atik remot untuk memilih film apa yang akan mereka tonton. "Bagaimana kalau Train To Busan?". Lanjutnya.

Chenle mendecak sebal sambil menatap jengah Jisung. "Aku tidak suka zombie".

"Cih, yasudah kita nonton film pawn saja". Akhirnya ia menetapkan pilihan setelah beberapa menit yang lalu sibuk memilih. Popcorn dan juga cola sudah berada di kedua tangan nya.

"Bukankah itu film sedih? Kau yakin tidak akan menangis?". Ejek nya.

Di balik temaram nya lampu yang sudah di matikan, Jisung menatap mata Chenle. "Aku tidak se pengecut itu tahu". 

Chenle mengendikkan bahunya, kembali memusatkan pada film yang sudah mulai.

Setelah hampir dua jam, tak terasa film itu sebentar lagi habis. Chenle menoleh ke samping dan melihat Jisung yang menitikkan air matanya ketika adegan sang anak akhirnya menemukan 'paman nya'  di salah satu rumah perawatan setelah mencari lebih dari 10 tahun.

Ia menggelengkan kepala, 'Dasar, apa nya yang bukan pengecut'. Batin nya

Jisung mengelap air matanya dengan hoodie yang ia pakai, takut-takut kalau Chenle melihat. Walaupun sia-sia karena pria itu sudah tahu. 

"Bukankah 10 tahun terlalu lama? Aku tak bisa membayangkan jika itu terjadi padaku." Jisung menoleh ke samping dan menatap Chenle, dengan hati-hati ia melanjutkan perkataan nya. "Kau... Kau sendiri, sudah berapa lama koma? Apa kau ingin kembali ke tubuh mu?".

Hening sesaat.

Chenle tak langsung menjawab pertanyaan yang Jisung lontarkan. Matanya masih menatap layar televisi yang menampilkan credit title. Tak bohong kalau sebenarnya ia sedikit terkejut dengan pertanyaan Jisung. Tapi mungkin ini sudah saat nya ia terbuka.

"Sudah hampir 3 tahun, kau tahu... kita seumuran. Dan aku kecelakaan mobil saat akan berangkat sekolah. Lebih tepat nya tabrak lari, waktu itu aku sedang menyebrang jalan. Padahal hari itu adalah tahun ajaran baru". Chenle menatap mata Jisung. "Dan bukankah aku bodoh kalau menolak kembali ke tubuh ku?, sedangkan orang tua serta saudara ku menunggu ku kembali".

Jisung sendiri menatap lekat wajah Chenle, Ia menggenggam tangan pria itu. Dingin. Seolah ia sedang menggenggam sebongkah es. "Maaf, tak seharusnya aku menyinggung topik ini".

Chenle menggeleng, "Kau tak salah, sudah seharusnya aku terbuka. Mau bagaimanapun selama ini hanya kau yang menemaniku". Jawabnya sambil tersenyum.

Seperti virus yang menular, Jisung juga ikut tersenyum. "Kalau begitu aku juga akan bercerita, dari kecil aku sudah bisa melihat makhluk halus".

"Apa kau tidak takut?"

"Tentu saja takut, tapi lama-lama aku mulai terbiasa. Walaupun dari mereka juga masih  banyak yang mengganggu ku". Ujar nya membayangkan masa lalu.

Just Us |Chenji | JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang