12

1.1K 19 0
                                    

ini enak banget vin, cobain deh!" Ucap Clara dengan riangnya. Calvin hanya membalas dengan gelengan kepala sambil menutup hidungnya.

Bibir Clara pun mengerucut, ia memakan bakso bakat itu sambil memagut-magut. Calvin tersenyum kecil melihat ekspresi lucu Clara. Ya, Calvin memang tidak suka dengan yang namanya bakso. Karena, makanan itu mengingatkan sebuah tragedi dihidupnya yang berharga.

Clara menggandeng tangan Calvin melewati orang-orang yang berjalan disamping kiri-kanannya. Wanita itu tampak sangat senang, selama 2 bulan lebih terkurung disebuah apartemen megah dan kini bisa merasakan hiruk pikuknya manusia. Ia mengajak lelaki perkasa itu ke pedagang kaki lima, makan makanan yang mereka jual dengan harga murah lebih baik bagi Clara dibanding harus makan di sebuah restoran ternama.

" Vin.. tunggu disini yaa aku mau ke toilet dulu " sahut Clara sambil menunjuk arah toilet umum disana.

" Perlu aku temani? " Tanya Calvin. Clara membalasnya dengan menggeleng, lalu berlalu meninggalakan Calvin seorang diri di dekat toilet umum tersebut.

Sudah lebih 15 menit Clara didalam toilet tersebut dan belum kunjung keluar. Calvin pun menjadi gelisah. Apakah Clara baik-baik saja didalam sana?. Ia pun dengan beranii melangkahkan kakinya menuju toilet wanita. satu persatu pintu ia buka, namun tidak ada jejak Clara disana. Calvin menjadi gusar, kenapa ia begitu percaya kata-kata Clara? Apakah Clara sudah meninggalkannya?.

" James, siapkan sekarang anggotamu untuk melacak keberadaan Clara saat ini. "

(....)

" Oke saya tunggu secepatnya ! "

(....)

Calvin mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Tak perlu dengan keramah tamah penduduk disana, baginya setiap orang yang telah mengusik kebahagiaan hidupnya ia tidak akan diampuni. Calvin segera mencari tahu dimanakah Clara saat ini.

" Tuan.. Cctv sepanjang pasar itu ada beberapa cctv yang masih aktif. Dan kami temukan sosok nona Clara dibawa pergi oleh beberapa orang lelaki berbadan tegap".

" Apa? Kapan? Kenapa saya tidak melihat Clara dibawa pergi?" Calvin merasa bingung. Ia berpikir sejenak apa yang telah ia lewati sebelumnya.

" Saya baru ingat, mereka membawa Clara keluar dari toilet itu ketika saya mengangkat telpon dari papi " sahut Calvin berusaha mengingat.

" Betul tuan, bisa jadi seperti itu. Namun tuan, kami masih belum.bisa melacak mobilnya karena mobil itu tidak pakai plat " ucap James menuturkan.

" Saya tidak mau tahu, cari Clara segera! Bila kau telah mengetahui dimana ia , kabari saya! " Titah Calvin.

" Baik tuan. Kalau begitu saya permisi dulu tuan " ucapnya lalu melangkah meninggalkan Calvin diruangnya.

" Sebentar james... Bagaimana dengan Helsa sudah kau tangani rubah sange itu sebelumnya? " Tanya Calvin.

James membalikkan tubuhnya, " maaf tuan.. kami kehilangan jejak non Helsa. Sewaktu kami ke apartemennya ia sudah tidak ada. Apartemennya kosong tuan" balas James dengan rasa bersalahnya.

" Kenapa kau tidak bilang james! Ini berarti ada kaitannya dengan Helsa.. cepat kau cari segera mereka berdua! Saya tidak ingin wanita itu melukai Clara " titah Calvin. Segera James bergegas memanggil bala anggotanya untuk mencari tahu informasi tentang Helsa dan Clara.

POV Clara

Aku terbangun diantara lukisan bunga tulip. Ya, bunga yang sering ku lihat di apartemen Calvin. Namun, kenapa ada disini? tempat apa ini?.

CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang