17

450 9 0
                                    

" kenapa papi datang kesini?" tanya Calvin harap-harap cemas.

" kau kira aku tidak tahu apa yang kau lakukan dinegara ini calvin!!" bentak Robbin Hudson pada anak semata wayangnya itu. 

" apa yang aku lakukkan daddy? im free in here, come on!" balasnya dengan santai. 

" untung kau anakku, jika tidak sudah kulempar sepatu mahalku ini ke arahmu!" bentaknya lagi. 

" siapa gadis yang kau bawa ke apartemen ini?" tanya Papinya menambahkan.

" ohh dia hanya boneka bermainku saja, yaa biasalah untuk bersenang-senang." jawabnya dengan santai lagi.

" are you seriuos?" tanya papinya dengan rasa ketidakpercayaannya pada Calvin.

" sure.. hanya seorang jalang yang mau kubayar murah." sahutnya dengan merendahkan Clara dihadapan Papinya. 

" coba kenalkan kepada papi sekarang!" titah papinya.

" kenapa? papi mau mencobanya? jangan harap!" tolaknya.

" papi semakin tidak yakin dia hanya sekedar wanita jalangmu vin.. sekarang panggilkan dia atau papi yang akan kekamarmu!" ancam Robbin Hudson.

Dengan langkah yang pasrah Calvin beranjak dari ruang kerjanya dan menemui Clara yang masih berada dalam ketakutan. 

" ra... bisa bantu gue?" tanya Calvin.

" bantu apa?" tanya Clara balik 

" loe ketemu sama bokap gue diruang kerja, " balas Calvin 

" terus apa yang harus gue bantu?" tanya Clara yang masih penasaran. 

" loe harus katakan kalau loe adalah jalang gue. dan loe gue bayar dengan harga murah karena loe butuh uang saat ini." jawab Calvin.

" baiklah." balas Clara seadanya. 

mereka berdua pergi menuju ruang kerja Calvin tempat pak Robbin Hudson berada. 

" selamat pagi menjelang siang, pak!" sapa Clara dengan ramah sambil menundukkan kepalanya.

Pak Robbin memutar kursinya lalu menghadap ke arah sepasang muda mudi itu. Pak Robbin sangat detail dalam menyeleksi siapa perempuan yang dekat dengan anaknya. Ia melihat Clara dari bawah sampai keatas. Tak ada respon yang negatif yang keluar dari ekspresi bapak Calvin itu, hanya senyum remeh yang ia gambarkan saat ini.

" kau cantik anak muda.. tapi kenapa mau dibayar murah oleh anakku?" tanya Pak Robbin Hudson.

" karena aku butuh uang pak untuk biaya berobat ayahku di kampung." balas Clara dengan jujur.

" apakah anakku menepati janjinya padamu?" tanya lelaki tua itu

Clara menganggu singkat dan melirik ke arah Calvin sebentar. 

" aku tidak menyangka anakku bisa membayarmu dengan harga yang murah, toh biasanya pacarnya sendiri ia bayar mahal hanya untuk semalam saja." sindir pak Robbin dengan kata yang menyakitkan.

" aku tidak masalah seberapa besar atau kecil bayaran untuk saya, selagi bapak saya diobati ditempat yang baik saya akan melakukan apa saja pak." balas Clara dengan tegas dan membuat Calvin terkesima. 

Calvin tidak menyangka Clara akan menjawab selancar dan sebijak ini. Ia ragu tadinya Clara akan menangis dan memohon agar Clara bisa mencintai Calvin. Tapi malah sebaliknya tidak ada kata-kata yang terucap dari bibir ranum wanita ini tentang perasaannya sendiri. Sedari lama Calvin penasaran tidak adakah perasaan Clara untuknya? biasanya setiap wanita yang bermain dengannya akan jatuh cinta dengan pesonanya. Tapi, kenapa tidak berlaku dengan Clara? Apakah Clara saat ini mencintai lelaki lain?.

CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang