247 DTLY: Pergi Bareng, Mau?

72 20 1
                                    

Enjoy your reading guys😙
Don't forget to vote and comment

Enjoy your reading guys😙Don't forget to vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 9: Pergi Bareng, Mau?

Aluna merebahkan dirinya di kasur setelah ia selesai membersihkan diri. Sambil bermain ponsel ia menyamankan posisi tidurnya. Sebuah pop up muncul dari layar ponselnya, satu pesan Whatsapp terlihat disana. Aluna menggulir layar kebawah untuk melihat pesan tersebut tanpa berniat membuka kotak pesan pada applikasi whatsapp.

Tanpa sadar Aluna tersenyum membaca pesan yang masuk itu. Pesan dari sebuah nomor yang tidak Aluna simpan tapi Aluna tahu siapa pemilik nomor baru iru.

+62823674*****
Aku udah sampai

Udah mau tidur belum, Lun?

Aluna tidak membalas pesan itu. Ia mengklik pesan itu lalu ia diarahkan pada ruang chat antara ia dan orang itu di applikasi whatsapp. Disana Aluna menekan tombol panggil yang berada di pojok kanan atas tepat di samping nomor. Tidak perlu menunggu lama, orang disebrang sambungan langsung menjawab telepon darinya.

"Wah beneran di telepon ternyata"kata suara dari sebrang sambungan takjub disertai kikikan kecil

"Aku udah bilang, aku bukan tipe yang chat person. Kalau ada perlu sama aku, aku prefer untuk telepon langsung"

"Tapi kamu nggak mungkinkan kalau pertanyaan basa-basipun kamu telepon orang itu juga, Lun. Cuma karena kamu nggak terlalu suka chat-an"

"Pertanyaan basa-basi yang gimana nih? Kalau untuk chat-chat gak penting aku biasaya gak balas"

"Buset, Lun, sampai segitunya"diujung sambungan Arsen tertawa kencang. "Itu kalau orang itu mau nanyain hal penting gimana?"tanya Arsen lagi. Rasa-rasanya dia baru bertemu dengan perempuan se-bodo amat itu sama lingkungan sekitar.

"Kalau mau nanyain hal penting sih harusnya nggak perlu basa-basi begitu 'kan"

"Ya tapi bisa jadi aja mereka segan sama kamu, karena baru pertama kali nge-chat. Biasanya orang kalau nge-chat orang yang baru pertama kali di hubungi 'kan perlu mukadimah dulu, Lun"

"Kalau setelah mukadimah jelas apa yang mau ditanyain, aku biasanya tetap akan telpon orang itu setelahnya. Tapi kalau masih bertele-tele, buang-buang waktu aku buat ngeladeninya"

"Kamu emang se-cuek itu sama orang-orang sekitar, Lun. Sampai mereka-mereka yang mau dekat sama kamu aja harus jelas dulu kepentingannya apa"ujar Arsen

"Aku nggak merasa kayak apa yang kamu bilang sih, Sen. I mean, aku mungkin memang terkesan bodo amatan sama sekitar. Tapi bukan berarti aku gak aware sama sekelilingku. Dan, aku gak perlu merasa mensortir orang-orang yang mau kenal sama aku. Mereka bisa datangi aku secara langsung, ajak ngobrol aku langsung kalau emang mau kenal sama aku tanpa harus chat basa-basi yang jatuhnya kayak...apaansi gitu"

247 Days To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang