Sebelumnya mohon maaf ya aku lama bgt cuti-nya huhu, baru sempet plus dapet idenya sekarang2 hehe.. btw kemaren pas ibay ulang tahun ada yg ikut zoom gak nih?!!!
ini otak aku lg buntu bgt temen-temen, tadinya mau disatuin jadi panjang satu part-nya tapi gak jadi. di part berikutnya aku bakalan cantumin sedikit obrolan pas kmrn zoom sm iqbaal ehe...
happy reading.
Sekitar 6 bulan lebih (Namakamu) dan Iqbaal menjalani hubungan ini, mereka bahagia.. dan masih tersirat rasa tak menyangka dalam benak (Namakamu) bisa menjadi pacar seorang Iqbaal, begitupun dengan Iqbaal. Hubungan keduanya semakin dekat, Apalagi ditambah Iqbaal yang selalu bermain ke Bogor untuk bertemu gadisnya dan kadang juga berkunjung ke rumah Rinrin. Oh ya, Besok adalah ulang tahun Iqbaal yang ke 21 tahun. (Namakamu) merencanakan sesuatu dengan Kak Omen dan lainnya. Ah pokoknya lihat saja nanti.
(Namakamu) baru saja selesai membersihkan badan dan memakai baju bersiap untuk pergi bersama Iqbaal, mereka akan berkunjung kerumah Iqbaal. Bunda kangen katanya. Percaya? Memang benar Bunda kangen tapi lebih tepat nya Iqbaal yang kangen ehe bucin.
(Namakamu) memakai outfit yang simple. Ia mengoleskan sedikit liptint di bibirnya dan memakai bedak pada wajahnya setelah itu memakai pashmina tanpa jarum pentul, Iya kebiasaan (Namakamu) memang seperti itu. Setelah selesai semuanya, (Namakamu) bergegas menuju ruang tamu, menuruni tangga satu persatu.
Di lihatnya Iqbaal sudah duduk di sana. "Kok kamu gak bilang udah sampe?"
Iqbaal berdiri dan merentangkan tangannya.
(Namakamu) mengerti pun langsung menghampiri dan memeluk Iqbaal, mengeratkan pelukannya.
Iqbaal tersenyum dan mengusap kepala gadisnya. "Aku kangen"
(Namakamu) mendongak, "Aku juga"
Keduanya melonggarkan pelukannya. "Kok gak bilang udah sampe?" tanya (Namakamu).
"Aku udah chat kamu sayang" jawab Iqbaal.
(Namakamu) segera mengecek ponselnya lalu menampilkan cengiran khas nya dengan gemas.
Iqbaal yang melihatnya pun gemas. menangkup kedua pipi (Namakamu).
"Makin gemes!""Ih Ibaaaaay!" (Namakamu) melepaskan tangan Iqbaal dan mencebikan bibirnya.
Iqbaal tertawa dan duduk di sofa. "Sini duduk dulu"
(Namakamu) menurut. "Kamu udah ketemu Mama?"
"Udah. Tadi Mama lagi mau ke warung depan katanya dan aku langsung disuruh masuk" jawab Iqbaal.
(Namakamu) menganggukan kepalanya. "Kamu mau minum apa?"
"Air putih aja"
(Namakamu) mengambil gelas di rak dan mengambilkan air di dapur, tiba-tiba Iqbaal datang menghampiri dan langsung memeluk pinggang (Namakamu) dengan sebelah tangannya dari samping.
(Namakamu) tersentak. "Ih ngagetin!"
Iqbaal terkekeh. "Ah kamu gitu doang juga"
"Jangan suka tiba-tiba gitu kenapa sih?!"
"Iya sayang iya" Iqbaal memeluk (Namakamu) dari samping.
Lalu mereka berjalan kearah ruang tamu dengan (Namakamu) membawa secangkir gelas dan posisi Iqbaal yang masih memeluknya.
Mereka duduk di sofa, (Namakamu) memperhatikan Iqbaal. "Kenapa?"
Iqbaal menggeleng lalu menidurkan kepalanya di atas paha (Namakamu). "Gak apa-apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, Iqbaal.
Fiksi Penggemarhalu, tapi jika memang ini kenyataan? mau bagaimana lagi. yuk soniq baca yuk😋🙌