NINE

5K 495 44
                                    

05 Januari 2021

***

Tawa merdu, lincah gerakan, keributan kecil hingga rengekan memohon ampun akibat gelitik menerjang perut si kecil membuat hati Jaehyun menghangat. Sudah berbulan-bulan ia menyambangi rumah Taeyong, menjadi dekat dengan seseorang yang Mark panggil dengan sebutan 'mom' yang bahkan jauh melebihi kata dari pantas untuk posisi tersebut.

Perhatian Taeyong atas Mark, setidaknya tak membuat posisi Jaehyun yang seharusnya, terkikis habis. Posisi seorang ayah masih berperan penting untuk Mark, karena sedari duluㅡ mendiang Irina selalu mengajari Mark hal-hal yang baik. Meski Jaehyun tahu, jika putranya sedikit mirip dengannya. Agak nakal karena tak mau memanggil Taeyong dengan sebutan lain, kecuali 'mom'.

Hari-harinya yang sendu, sedikit banyak terobati akan keterbukaan Mark. Anak kecil yang dihadiahi nama Minhyung oleh Taeyong tersebut agak serakah untuk urusan nama. Sehingga membuat Jaehyun selalu ingin tertawa karena keluguannya.

Acap kali Jaehyun bertamu, nyonya Lee yang kebetulan berada di rumah menyapanya dengan senyum mengembang. Terkadang tuan Lee sendiri menggoda Taeyong yang berada di tempat yang sama. Entah siapa yang memulai, kedekatan mereka terjalin layaknya saudara, layaknya seorang sahabat, dan bahkan layaknya seorang pasangan.

Tak banyak kata yang terucap di antara keduanya, tapi banyak hal telah mereka lalui hingga lakukan bersama. Melengkapi kehidupan Mark dengan status orangtua lengkap, tak peduli bahwa mereka belum terikat oleh sebuah janji sehidup-semati.

Akan tetapi, ada kalanya Jaehyun terlibat oleh rasa cemburu yang berkobar kala ia menemukan seorang pria seusianya yang mendekati Taeyong, menyapa putra kesayangannya dan bahkan mengajak keduanya pergi makan malam selama beberapa hari terakhir. Kesal dirasa, bahkan wajah penuh akan kebosanan dan kekesalan yang tampak kentara tak mampu ia sembunyikan.

Pria itu bahkan mengganggu family time yang sedang terlaksana dengan penuh kegembiraan di kediaman Lee. Pria itu datang dengan setumpuk hadiah untuk Mark yang mana membuat hati Jaehyun meradang. Ingin rasanya mengusir sosok itu, bahkan ketika sentuhan tangan pria itu menyentuh kening putranya. Jaehyun tak terima.

"Wahㅡ Minhyung pintar ya." Puji pria itu dengan senyum.

"Ayah yang mengajari Mark~"

Seketika ruangan mendadak hening, Jaehyun mematung ragu. Sementara Taeyong sedikit tersipu, teringat beberapa saat lalu Mark memanggilnya 'Ibu' entah karena apa.

"Ayah? Paman bahkan belum menikahi mom." Pria itu tersenyum, tak mengerti kondisi yang sesungguhnya terjadi. Sementara itu, wajah Jaehyun mengeras dan tampak kesal.

Mark menggeleng. "Bukan paman, tapi ayah Mark yang sesungguhnya. Ayah Mark~" Mark menunjuk posisi dimana saat ini Jaehyun tengah duduk dengan kening terangkatㅡ senyum bahagia terpancar seketika. Putranya terlalu pintar untuk menanggapi kesalahpahaman seorang pria di hadapannya.

***

Senyum tak lagi luntur, sedang mata sibuk mengamati sang putra dan seseorang yang saat ini sibuk mengejar untuk menyuapi sarapan. Pagi-pagi sekali Jaehyun bertandang ke kediaman Lee, menyapa sang putra yang masih tertidur dan mengejutkan Taeyong yang baru saja selesai mandi dengan pakaian biasa, yang akan menyapa kedua orangtuanya.

Jaehyun mengenakan pakaian rapi, tapi tak terlihat seperti seorang yang akan berangkat kerja. Taeyong memperhatikannya sekiranya satu menit untuk menyadari bahwa hari itu adalah akhir pekan, hari sabtu lebih tepatnya. Senyum tipis tak terlihatnya hampir berubah menjadi pecah tawa membahana, kala menemukan Mark berlari menubruk tubuh Jaehyun yang sedang duduk santai tanpa bersiap akan serangan yang datang menghampirinya dalam sekejap mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little Ones | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang