TWO

4.1K 564 17
                                    

15 Desember 2020

.

Jaehyun dipusingkan dengan kedatangan kedua orang tuanya. Setahun telah berlalu, semenjak Irina pergi membawa Markㅡ gadis itu melarikan diri bersama putranya. Walau ia tak peduli dengan Mark, namun dua bulan setelah kepergian Mark. Rasa rindu dihatinya begitu menusuk, ia tak percaya bahwa dirinya ternyata memiliki kasih sayang terhadap Mark.

"Putramu menghilang! Dan Marlene sama sekali tak berniat untuk memiliki keturunan? Hah... kenapa Ibu merasa bahwa Chloe jauh lebih baik?" Suara nyonya Jung hampir meninggi tat kala Marlene memasuki ruang keluarga dengan wajahnya yang masam. Wanita itu mendengar semua perkataan sang ibu mertua. Bahkan sempat bertatapan mata sebelum nyonya Jung memalingkan wajahnya dan menatap Jaehyun kecewa.

"Apa kau tak memiliki belas kasih sedikit pun terhadap putramu? HUH!" Nyonya Jung mendorong tubuh Jaehyun dengan kuat, wanita setengah baya itu berhasil hampir membuat Jaehyun terjungkal dengan sisa tenaganya sendiri diusianya yang renta.

"Irina Kim? Kurasa gadis itu jauh lebih baik. Bahkan ia berani membawa Mark Jung kabur, padahal ia pasti tahu betul akan konsekuensinya. Entah kenapaㅡ ibu ingin menyumpahimu saat ini. Berharap kau tak pernah bertemu putramu selama-lamanya!" Murka nyonya Jung sudah berada di ambang batas. Sehingga Marlene, Jaehyun dan bahkan tuan Jung sendiri kehilangan kata-kata.

***

Beberapa bulan belakangan, Irina menjadi dekat dengan Taeyong. Bahkan mengetahui bahwa pemuda itu jauh lebih tua darinya. Ia selalu mengajak Mark berkunjung ke kediaman Taeyong atas persetujuan pemuda itu sendiri. Selain karena tak memiliki teman lain, Irina juga agak sungkan dengan para tetangga disekitarnya karena masa lalu Mark yang menyedihkan. Selain itu, ia tak ingin ada seorang pun yang mengorek informasi tentang identitasnya maupun Mark.

Namun tidak pada malam itu. Entah firasat apa yang membuatnya tanpa sadar mengatakan tentang hal yang sebenarnya. Itu semua ia lakukan setelah beberapa hari lalu bertemu dengan orang suruhan keluarga Jung. Ia rela membeberkan tindakan buruknya kepada Taeyong, setelah Taeyong berkata bahwa pemuda itu akan segera pindah ke Jepang dalam waktu beberapa hari ke depan.

"Jadi? Mark adalah anak dari konglomerat muda Jung Jaehyun dan Chloe Lee Margareth? Wow! Kau sungguh memiliki nyali yang luar biasa." Taeyong bahkan terkagum-kagum akan sosok Irina yang masih muda itu. Namun, Irina berpikir bahwa saat itu bukanlah hal yang tepat untuk mengagumi nyalinya yang berisiko tinggi terhadap kematian.

"Aku tidak tau harus pergi kemana lagi. Mungkin kami bisa pindah ke kota lain, tapi beberapa hari lalu aku melihat beberapa dari mereka sedang mengawasi gerak-gerik kami." Irina frustasi, ia tak ingin menyerah terhadap Mark. Baginya Mark sudah seperti adik kandungnya sendiri, tak peduli jika Jung Jaehyun maupun Chloe Lee Margareth berusaha mengambil putra mereka dari tangannya. Irina hanya tak ingin Mark hidup di bawah tekanan keluarga dan juga mengalami masa sulit selama hidupnya.

Irina sadar diri bahwa dirinya egois, tapi kalau tak seperti itu. Tak ada seorang pun yang peduli terhadap Mark, kecuali Taeyong. Itu pun, untuk sekarang ini. Irina tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya setelah Taeyong pindah.

Ketakutan terbesar Irina, rupanya terbaca oleh Taeyong. Sehingga pada malam itu, Taeyong menyarankan Irina agar mengikutinya pindah ke Jepang. Taeyong berjanji akan membantu keduanya untuk hidup layak di sana dan dianggap sebagai bagian dari keluarganya.

Setelah beberapa hari kemudian, perjalanan ke Jepang di mulai atau mungkin pindah dari Rusia menuju Jepang. Namun sebelum pergi, Irina sempat mengecoh beberapa orang yang mengawasi dirinya dan Mark sehari sebelum keberangkatan. Taeyong datang untuk mengelabui orang-orang suruhan keluarga Jung untuk mengambil alih Mark. Semua usaha mereka berhasil hingga kepindahan ketiganya ke Jepang.

Little Ones | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang