Bab 17

1K 116 14
                                    

Tekan Vote setelah baca 📖



•••••••••••







Dentingan sekolah berbunyi.

Sasuke menaruh sesuatu ke loker miliknya. Saat itu juga Sasuke lihat Sakura tertunduk lesu di depan loker.

Kejadian kemarin sore berputar kembali. Untung ada seorang siswa tidak sengaja melihat kejadian penculikan itu, siswa itu memberitahu Naruto kebetulan latihan di luar lapangan basket. Naruto langsung saja pergi mencari Sakura dan saat itu Gaara juga bergabung di team basket mendengar, langsung saja Sabaku itu menyusul Naruto. Bertepatan Gaara bertemu Sasuke tengah bersama Hajime, Shun, Kai dan manager Sakura.

' apa Sakura masih kepikiran Naruto ' Batin Sasuke mulai cemburu.

Tidak seharusnya dia cemburu dengan keadaan Naruto babak belur. Pas mengantar Naruto pulang ke rumahnya, Kushina langsung jerit histeris, dia melayangkan banyak pertanyaan pada Sasuke dan Gaara yang mengantar Naruto pulang. Sedangkan Sakura di antar oleh Hajime dan kawan - kawan.

Sakura masih terbengong depan loker memikirkan keadaan Naruto, tidak menyadari Sasuke sudah berdiri di belakangnya.

Kedua lengan kekar memenjarakan sisi tubuh Sakura mulai kaget. Balik badan dia sudah di suguhi Sasuke menatapnya. Menempel pada loker di belakangnya, Sakura merasakan jantung dia berdegub kencang hanya menatap mata hitam kelam.

Sasuke terus menatap wajah tak nyaman Sakura. Memajukan wajah, Sakura lebih tegang, dan lebih tegang karna tangan kanan Sasuke mengelus lembut sisi wajah kanannya dengan jari besarnya.

Tersenyum lembut jarang Sasuke beri pada orang lain.

Emerlad membola kaget. Semu merah tipis di cuping mungilnya.

" Jangan salahin diri sendiri. Kejadian kemarin bukan salahmu, tapi mereka yang mau menculikmu."

" Eh? Ta-tapi _ " Sakura tertunduk lesu.

" Aku akan melakukan hal sama Naruto lakukan demi seorang kusukai." Ucap Sasuke.

Sakura menatap Sasuke bertanya.
" Sakura. Aku menyukaimu sebagai laki - laki menyukai lawan jenisnya." Kembali emerlad membola hebat.
" Aku cemburu kau mengkhawatirkan Naruto daripada aku juga melawan gerombolan preman itu." Ada nada kesal di kata - kata Sasuke.

Buang muka merahnya dari pandangan Sasuke tapi sudah terlihat dulu oleh mata hitam kelam sang bungsu Uchiha. Sasuke berharap Sakura memiliki perasaan yang sama padanya, karena sungguh, hanya Sakura gadis dia sukai.

Bahkan saat dia dan Hanabi masih berpacaran. Dia tidak begitu segininya pada Hanabi, malahan dia bisa jadi begini hanya pada Sakura.

Hanya Sakura bisa membuat ekspresi Sasuke berubah-ubah. Hanya Sakura bisa membuat jantung Sasuke berdegub berbeda dari biasanya.

" Sa-sa-sasuke-kun~ " Suara Sakura terdengar menggemaskan di telinga Sasuke.

Sasuke menahan bibirnya agar tidak gigit pipi gembil merah Sakura bagi Sasuke mirip seperti tomat kesukaannya.

" A-aku ~~~ ti-tidak tahu .. Sa-sasu su-suk Sa-saku .. " Sakura memaikan jari telunjuknya. " A-aku juga bingung menyukai siapa. Aku nyaman bersama kalian berempat, kalian berempat teman laki - laki pertama kumiliki dari sekolah."

Kedua mata emerlad bergetar pusing, badan Sakura juga gemetar kecil merasakan sensasi tangan besar Sasuke mengelus dagunya.

Sakura menahan nafas wajah Sasuke lebih maju dari sebelumnya.
Dua nafas saling bertemu. Ujung hidung bersentuhan...

𝘍𝘰𝘳 𝘠𝘰𝘶  [  𝘛𝘈𝘔𝘈𝘛  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang