Happy reading
Pura-pura biasa aja walaupun kenyataanya lagi sakit hati parah.
-Hazela AbrahamHazel menyantap makanannya dengan memandang gedung-gedung yang berada di samping sekolahnya, angin sepoi-sepoi sembari mendengar lagu Anggi marito- Tak segampang itu, membuat jiwa galaunya membludak.
Menurutnya lagu ini sangat-sangat sesuai dengan situasinya saat ini, Merasa kesepian karena masih belum sadar dengan keadaan hubungannya saat ini. Ada banyak saran dari orang-orang 'lupakan lah, kamu berhak bahagia.' Hahaha jika segampang saat di ucapkan mungkin bisa saja Hazel melakukannya dari dulu, tapi ini sangat sulit. Sulit mendapatkan pria seperti Samudra.
"Lo makan sendiri gak ngajak-ngajak gue."
"Kamu siapa mau di ajak? Emang mau makan makanan buatan aku?"
"Nathan, mau."
"Kamu bisa makan nasi goreng hati ampela kan?" Tanya Hazel yang membuat Nathan menganggukkan kepalanya dengan cepat sembari membuka mulutnya dengan besar.
"Ck, kamu ambil jatah makan aku."
"Pelit amat lo kampret."
"Wkwkwk canda atang."
"Atang?"
Hazel mengangguk dan kembali menyuapi Nathan. "Panggilan yang aku buat untuk kamu, suka? Kalau gak suka juga aku gak bakal ganti, susah mikirin nama lain buat kamu."
"Kenapa gak manggil sayang aja?" Tanya Nathan sembari menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum.
"Lelaki gila." Ujar Hazel sembari menyuapkan makanan ke mulut Nathan
"Hahahaha canda oi, tapi kalau serius juga gak papa sih. Nanti pertengkaran kita jalin hubungan bukan tentang perempuan lain, bukan karena gue sibuk sama teman-teman gue, tapi permasalahan iman."
"Jauh amat pak mikirnya Astagfirullah."
"Orang tuh harus mikir kedepannya, gak awalnya aja."
"Iyain aja kali ya, daripada kamu tambah puitis." Ujar Hazel dan kembali menyuapi nasi goreng ke mulut Nathan.
"Besok lo bawa bekal lagi?" Tanya Nathan yang di angguki Hazel.
"Gue tiap hari bawa bekal sih gak ada absennya, biar lebih irit aja gitu wkwkwk."
"Kalau gitu kalau lo bawa, bawain gue juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZELA || REVISI!!
General FictionHazela Abraham, perempuan tangguh yang sudah menjalani pahitnya kehidupan di umurnya yang masih sangat muda. Kehidupan percintaan, keluarga dan sahabat saling beradu di kehidupannya. Selalu dijadikan oleh sang kekasih membuat Hazela merasa jika di d...