#19

45K 4.5K 265
                                    

Happy reading

kamu gak bakal tau seberapa sayangnya aku sama kamu, kamu juga gak bakal tau seberapa rapuhnya aku dan terakhir kamu gak tau seberapa banyak aku berusaha menjauh dari dunia ini-Hazela Abraham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kamu gak bakal tau seberapa sayangnya aku sama kamu, kamu juga gak bakal tau seberapa rapuhnya aku dan terakhir kamu gak tau seberapa banyak aku berusaha menjauh dari dunia ini
-Hazela Abraham

Hazel duduk di kamarnya dengan badan yang sakit semuanya. Seharusnya ia masih di rumah sakit dan masih berobat tapi sang ayah sudah datang dan menyuruhnya pulang.

Tok tok

Hazel yang berdengar ketukan pintu langsung berdiri dan membuka pintu tersebut, jujur saja ia bingung siapa yang ingin masuk atau menemui dirinya di rumah ini.

"Aku mau ngomong sama kamu."ujarnya.

"Ngomongin apa? Apa kemarin kurang jelas ya?"

"Zel, kita harus selesaiin semuanya dengan baik-baik."

"Perpisahan kita kemarin sudah baik Sa."

"Baik darimananya Zel! Gak ada perpisahan dengan cara baik, menurut kamu perpisahan kita kemarin itu baik?"

"Enggak, karena perpisahan kita diakhiri dengan penghianatan."

"Zela..."lirih Samudra.

"Andai aku tau Sa, kalau mencintai kamu sesakit ini. Aku lebih baik gak kenal sama kamu, andai tau akhirnya janji-janji kamu itu cuman sebagai hiasan dalam hubungan kita mungkin aku cuman menganggap jika perkataan kamu hanyalah angin lalu. Tapi aku terlanjur cinta sama kamu, sampai semuanya aku serahin ke kamu, aku anggap kamu adalah obat aku, nyatanya kamu cuman pemberi luka yang tau cara menyembuhkannya." Jelas Hazel dengan menatap Samudra.

"Apa yang bisa aku lakuin Zel? Ini semua demi kebaikan aku dan kamu."

"Kebaikan kamu Sa, bukan kebaikan aku. Jika kamu pikir kebaikan aku, kamu gak mungkin berkhianat. Kamu paham betul apa arti kamu dalam hidup aku."

"Kamu juga gak akan paham Zel walau aku jelasin ke kamu, kamu gak akal paham."

"Apa yang aku gak pahamin? Pahamin hubungan baru kamu sama Bianca?"

"Zela..."lirih Samudra.

"Pergi sa, sebelum ada yang lihat kita ngobrol. Badan aku sakit-sakit semua, jangan sampai ada yang lihat dan aku di pukulin." Ujarnya sembari menutup pintu kamarnya.

"Aku juga mau ngejaga kamu dari dekat Zel, tapi aku gak bisa. Aku juga sayang sama kamu Zel, sayang banget."lirihnya sebelum pergi dari sana.

 HAZELA || REVISI!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang