Happy reading
Jika nyawa bisa di tukar, maka tukar dengan nyawa Hazel, Hazel juga capek.
-Hazela Abraham"Buka pintunya Hazela." Ujar seseorang di luar sana.
"Ayah... Hazel mohon ayah berhenti." Lirih Hazel dari dalam kamarnya.
"Buka kamar kamu sekarang." Ujarnya dengan penuh penekanan.
"Ayah.."lirih Hazel sekali lagi.
"BUKA PINTU INI SEKARANG HAZELA!"
Hazel berdiri dan membuka pintu kamarnya "Nyiksa Hazel lagi?" Tanya Hazel saat melihat ayahnya di depan matanya.
"Silahkan.." ujarnya pelan dengan mata yang seduh. Ia menutup matanya dengan air mata yang mengalir, isak tangisnya terdengar di ruangan ini.
"Hazel memang cemburu lihat postingan ayah dengan Bianca, Hazel cemburu saat Bianca di berikan gaun berwarna ungu sedangkan Hazel hanya pukulan, sebuah memar yang berwarna ungu. Hazel mengakui itu semua ayah, Hazel mengakui kecemburuan Hazel. Banyak hal yang Hazel cemburui dari Bianca."
"Tapi apapun yang kalian lakuin ke Hazel, Hazel selalu melihat kalian sebagai keluarga bukan sebagai musuh, Bianca adalah adik Hazel dan Hazel adalah seorang kakak, Ervan selalu ngejaga Bianca, Hazel juga kayak gitu kok, Hazel ngejaga Bianca juga, buktinya tadi Hazel bantu Bianca, tangan Hazel merah karena berusaha, tapi kalian ngiranya aku jahat, aku pelakunya. Hazel gak pernah baik di mata kalian, Hazel selalu membawa kekacauan." Lirih Hazel dengan mengulurkan tangannya kearah sang ayah.
"Hazel selalu memimpikan sebuah kebahagiaan, tapi kalian semua hancurin mimpi itu, kalian cuman memberikan sebuah luka. Hazel dan Bianca seumuran, Hazel dan Bianca sama-sama perempuan, sama-sama anak ayah tapi kenapa cuman Bianca yang hidupnya bahagia? jika Hazel di posisi Bianca Hazel tidak akan pernah merasakan pukulan, cacian kalian, dan pikiran jelek kalian. Yang Hazel dapatkan hanya usapan lembut, ucapan yang indah, dan sebuah doa agar diberikan umur yang panjang."
"Terkadang orang tidak sadar perkataannya menyakiti hati seseorang, tapi ayah dan lainnya sadar jika menyakiti perasaan Hazel tapi tetap lakuin."
"Kalian menganggap jika perasaan Hazel ini tidak penting, tidak penting untuk di tau dan tak penting untuk di hargai. Hazel ini juga manusia yang punya perasaan dan berharap untuk dihargai."
"Kenapa? Kenapa ayah natap Hazel? Apa ucapan Hazel sejauh ini lelucon? Hahaha, ucapan Hazel mungkin masuk tapi akan keluar di telinga kiri ayah. Ayah mungkin merasa ucapan Hazel lelucon kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZELA || REVISI!!
Tiểu Thuyết ChungHazela Abraham, perempuan tangguh yang sudah menjalani pahitnya kehidupan di umurnya yang masih sangat muda. Kehidupan percintaan, keluarga dan sahabat saling beradu di kehidupannya. Selalu dijadikan oleh sang kekasih membuat Hazela merasa jika di d...