8

32 20 24
                                    

( c h a p t e r 8. )








1300words.
(hehe agak dikit ya di part ini)









-bahagia itu tergantung pada, seberapa besar diri kita sendiri untuk membuat kita menjadi benar-benar bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-bahagia itu tergantung pada, seberapa besar diri kita sendiri untuk membuat kita menjadi benar-benar bahagia. Kadang, memandang Foto do'i saja itu cukup membuat kita khususnya aku merasa bahagia. Bahkan sangat bahagia-







Happy reading















Dinda tak pernah menyangka bahwa dirinya benar-benar menjadi anak broken home. Maksudnya,siapa si yang ingin memiliki kedua orang tua ganda atau hidup secara terpisah?

Dinda sangat ingat betul ketika ayahnya pulang dengan membawa seorang wanita. Waktu itu Dinda masih kelas sembilan. Dua tahun sudah Dinda tak pernah bertemu dengan ayahnya yang Dinda kira selama ini ayahnya mengurus usaha pertambangan milik kakeknya di luar negeri. Dan apa ini sekarang? Tiba-tiba saja ayah Dinda meluncurkan gugatan perceraian.

Hah lelucon macem apa lagi ini?

Tok tok tok

Pintu kaca balkon nya diketuk sangat kencang. Dan Dinda tau,ini pasti ulah Fito yang selalu melakukan hal-hal nyeleneh seperti ini. "Iiiii Fito brisik!" teriak Dinda dari dalam.

Tok tok tok

Kepalang geram, Dinda pun segera menghapus air matanya dan pergi menuju balkon untuk memeriksa kalo itu benar-benar Fito. Sambil menaikkan lengan jas sekolahnya, Dinda berjalan layaknya seorang preman pasar yang ganas.

"WOY BISA DIEM GAK!"

Dinda terdiam. Saat tak melihat Fito di depannya. "Fit-Fito! Aaaaa jangan becanda aaaaa,gak lucu!".

Tak ada jawaban. Hening. Mungkin iya itu bukanlah Fito. Tapi siapa? Berusaha tak peduli akhirnya Dinda memutuskan untuk kembali ke dalam dan mandi. Nonton drakor? Tidak,mood nya sudah hancur karena ayahnya. Dan live chanyeol? Dinda menatap jam Dinding. Itu pun tidak. Live nya hanya satu jam dan ini sudah lewat dari batasnya. Hah mungkin rebahan adalah idea terbaik.

DORRRRRR

ANJING EH!

Dinda menutup kedua matanya dan menyumpal kedua telinganya dengan menggunakan jari telunjuk. Bisa dibilang, kaget yang bukan main. Sampai-sampai Dinda harus mengeluarkan kata kotor seperti itu dari mulutnya.

Iyah tentu saja, tentu itu adalah ulah Fito yang hampir membuatnya terkena serangan jantung secara mendadak. Dinda menarik rambut bagian depannya ke belakang dan juga memutarkan kembali badannya untuk melihat ke balkon.

wleeee!

Dan benar saja, anak rese itu tengah meledeknya dengan sangat bangga. Iya dengan sangat bangga.

Friendzone [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang