13

24 9 1
                                    

(  c h a p t e r 13  )







1800words.




Sebelum menilai sesuatu, hendaknya kita pastikan terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum menilai sesuatu, hendaknya kita pastikan terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi. Jangan asal menangkap atau menyimpulkan suatu argumen yang hanya dilihat oleh kedua mata kita saja.

"Terkadang mata kita menghianati kita sendiri"






🌵 Happy reading all  🌵















Setibanya di koridor depan kelasnya, Dinda langsung di hadapkan dengan pemandangan yang tidak mengenakkan. Dan tentu saja hal itu memantapkan argumennya yang masih simpang siur di dalam benaknya mengenai hal ini.

Terdapat dua insan yang tengah asik mengobrol di kursi depan. Ya siapa lagi yang dapat membuat hati Dinda panas semalaman.

Fito, Niken?

Setelah mematung hampir lima menit, akhirnya Dinda memfokuskan pandangannya ke depan dan memantapkan diri untuk melintas ke hadapan Fito dan Niken tanpa menoleh ataupun menyapa keduanya.

Tapi tidak begitu dengan Niken. Ia yang menyadari Dinda sedang melintas dihadapannya pun langsung menegur sapa.

"Annyeong Dinda?" sapa Niken dalam bahasa korea.

Iya, Dinda memang penggila korea. Bahkan Niken pun pernah dipaksa oleh Dinda untuk mengikuti kelas bimbel bahasa korea di salah satu pondok belajar di dekat rumah Dinda kala itu.

Dinda begini karena kecintaannya terhadap grup band ternama,EXO. Dinda pernah berkata. "gue selalu kesel setiap kali park chanyeol melakukan siaran langsung dan dia ngobrol pake bahasa korea. Gue gak ngerti". Katanya.

Pada dasarnya, Dinda menyukai bahasa asing hanya demi idolnya. Tapi, Dinda pun sempat berfikir untuk melanjutkan study nya di Seoul selepas lulus dari GIS ini.

Yah Niken tidak akan pernah lupa tentang cerita Dinda yang satu ini, atau lebih tepatnya lagi impian Dinda yang sudah menjalar sejak mereka bertemu di kelas delapan SMP.

Dinda terhenti dari langkah kakinya karena mendengar Niken yang menyapa. Namun ia hanya menolehkan kepalanya kurang lebih sembilan puluh derajat. Setelah menoleh untuk beberapa detik, ia pun kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam kelas.

"oh itu Dinda!"

"Gila si Dinda cantik banget tadi malam. Tapi liat sekarang, dia malah keliatan kaya panda"

"Pantesan bule baru udah gercep aja!"

"He'em, padahal kan yang duluan absen si Kak Fito"

Friendzone [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang