🌻Remember in Summer pt2🌻

25 7 7
                                    

Saran: pakai latar putih.

Kamu berlari keluar dari mobil, memasuki lobi apartemen dan menaiki lift

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu berlari keluar dari mobil, memasuki lobi apartemen dan menaiki lift. Kamu bahkan meninggalkan Junghoo yang masih memarkirkan mobil.

Lift terbuka, kamu pun berbelok ke samping dan mendapati apartemen Yoongi di ujung. Dengan keras kamu menekan bel sambil sesekali menggedor pintu.

"Yoongi! Buka!"

Terdengar suara khas sandi pintu dimasukkan, Yoongi menampakkan diri setelah pintu berhasil terbuka.

Tanpa izin kamu langsung memeluk Yoongi dengan perasaan khawatir yang luar biasa. "Kau tidak apa-apa? Yoongi kau baik-baik saja, kan?"

"Aku baik-baik saja," jawabnya tanpa membalas pelukanmu. Ekspresinya datar seperti biasa.

Kamu melepas pelukan, kemudian menutup pintu dan menarik Yoongi masuk. Seperti kamu yang punya apartemen, haha.

Kalian duduk di sofa. Sampai sekarang ekspresi Yoongi tidak berubah, tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali. Atau memang dia yang tidak pandai mengungkapkan perasaannya?

"Aku lihat berita," ucapmu memulai percakapan.

"Jangan percaya berita sampah itu." Yoongi menyandarkan kepalanya, kemudian memejam sambil melipat tangan di dada. Dia menjawabnya dengan sangat santai.

"Apa kau tahu aku sangat khawatir? Aku sampai membangunkan oppa untuk mengantarkanku ke sini," lanjutmu dengan dada yang mulai sesak.

Yoongi menghela napas panjang. "Aku tahu. Tapi seharusnya kau tahu aku orang yang seperti apa. Aku bukan pria yang mudah tertarik dengan lawan jenis. Apalagi Naeun."

Matamu semakin memerah, sebentar lagi cairan bening itu akan keluar. "Jadi, semua ini salahku?"

"Tentu saja. Kau tidak mengenalku dengan baik, bukan?"

"Yoongi aku hanya-"

"Kau tidak mempercayaiku," potong Yoongi cepat. Dia masih bertahan pada posisi yang sama. Hanya kepala yang tertoleh ke samping dan mata yang terbuka. Ekspresinya serius dan tajamnya membuat dirimu semakin menciut.

Tiba-tiba ponsel Yoongi berdering. Menampakkan foto dan nama Naeun di layar. Pikiran negatifmu tentang mereka semakin besar.

"Maaf, mungkin benar aku tidak mengenalmu dengan baik. Tapi yang aku tahu, kau sangat mengerti diriku yang sensitif dan mudah cemas. Sudahlah, urus saja dia."

Kamu bangkit, hendak keluar dari apartemen. Biasanya Yoongi akan menahan dan meminta maaf. Namun, kali ini berbeda. Dia tidak melakukannya. Hal itu membuat hatimu semakin hancur.

Sulit bukan mengontrol diri yang memiliki perasaan sensitif? Sejujurnya kamu tidak ingin menangis, tetapi sikap Yoongi yang seperti itu selalu menghancurkan hatimu.

Remember Series ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang