Saran: pakai latar putih.
Kamu tidak dapat membendung air mata lagi, tetapi tetap mendengarkan cerita Yoongi. Pantas saja kamu sulit melupakannya, karena dia sedang menderita tanpa sepengetahuanmu.
"Urusan pekerjaan, aku memang salah terlalu gila sampai mengabaikanmu dan diriku sendiri. Kalau soal menikah, aku memang belum ada rencana saat itu. Karena aku masih belum bisa mengatur waktu dengan baik. Aku takut kau akan semakin kesepian."
"Seketika aku berpikir, mungkin Jimin lebih bisa menjagamu. Tapi dia lebih bajingan di balik sikap tulusnya. Dia ingin membalas dendam padaku dengan menyakitimu."
Kamu bingung hingga dahimu mengerut. "Dendam? Dendam apa?"
"Adiknya pernah menyukaiku. Kau tahu bagaimana anehnya anak sekolah menyukai mahasiswa yang bekerja paruh waktu sebagai tukang pos? Maksudku, daripada berkencan, aku lebih baik bekerja karena aku harus menabung untuk membangun studio."
"Aku tidak meresponsnya dan menolak mentah-mentah. Sebulan kemudian ada kabar kalau dia bunuh diri. Aku tidak tahu sama sekali kalau Jimin berpikir akulah yang menyebabkan adiknya depresi. Dan ... aku tidak tahu kalau dia adiknya. Aku baru tahu tadi."
Jimin pindah ke Daegu setelah Harim meninggal. Sejak saat itu dia bertekad untuk menjadi seorang penyanyi di agensi tempat Yoongi bekerja agar dia bisa lebih leluasa untuk mendekatinya dan menusuk dari belakang.
"Itu bukan kesalahanmu, jangan merasa terbebani dengan itu," ucapmu dengan suara parau.
"Tidak. Aku tidak merasa terbebani. Aku hanya mencemaskan dirimu." Yoongi menghapus air matamu lembut. "Apa aku masih dimaafkan?"
Kamu tersenyum lalu mengangguk singkat. "Iya. Aku juga minta maaf karena meninggalkanmu di masa-masa sulit."
"Tidak apa. Kau tidak tahu."
Kamu menghela napas panjang. "Kenapa aku sangat mudah memaafkanmu? Astaga, apa cinta ini masih sangat besar?"
Yoongi terkekeh. Tawa pertamanya setelah setahun, dan itu sangat menggemaskan. Seperti kucing. "Kau tidak akan bisa lepas dari pesonaku."
Kamu mencebik kesal, tetapi itu fakta. Yoongi kemudian merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan kotak beludru merah yang tampak sangat familiar.
"Itu ...."
Yoongi mengangguk. "Aku menyimpannya dan memperbesar sedikit diameternya. Karena pasti kau bertambah gemuk."
"Yoongi!!"
"Lihat, pipimu penuh lemak."
Wajahmu semakin menekuk kesal. Sedangkan kekasihmu itu hanya tertawa geli.
"Areum-ah, aku serius."
"Serius mengatakan aku gendut iya? Apa kau terobsesi dengan wanita kurus. Ya sudah, cari sana!"
Yoongi tergagu karena tiba-tiba kamu marah. "Ma-maksudku aku serius ingin menikah denganmu," jelas Yoongi sambil menyodorkan cincin.
Ekspresimu berubah, sekarang menjadi salah tingkah. Yoongi langsung memakaikan satu cincin di jari manismu tanpa basa-basi.
"Aku tidak pantai berkata manis, tapi aku harap kau mau menerima semua kekuranganku dan mau hidup bersama denganku sampai akhir."
Kamu tidak bisa berkata apa-apa. Mungkin terkesan sangat cepat. Akan tetapi, kalau menolak kamu akan merasa menyesal karena Yoongi setulus ini.
"I will, Yoon," jawabmu sambil tersenyum penuh haru.
Halo. Udah lama gak nyapa temen-temen wp nih hehe. Akhirnya series ini selesai🔥Jadi, aku mau bilang kalau work ini adalah project donasi bersama MageiaPublisher Work ini bakal dibukukan, dan keuntungan penjualan akan didonasikan. Info lengkap akan dishare di instagramku @ _kataputri dan instagram penerbit.
Kamu bisa banget ikutan kalau berkenan. Dm aku aja, nanti aku update mengenai tanggal PO.Note: harga novel hanya sekitar 50k dan akan dapat freebies dari aku. Photocard all member BTS, polaroid, dll.
So, nabung yaa. Masih banyak waktu🤗
Terima kasih bila berkenan. See you di waktu pre order💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Series ✓
Fanfic"슬픔이나 기쁨의 모든 기억은 당신의 일부입니다" ; Setiap kenangan akan kesedihan atau kegembiraan adalah bagian dari dirimu sendiri. [Remember Series] ©Puput 2021 feat BTS.