Saran: pakai latar putih.
"여름"
-musim panas-Waktu musim panas telah tiba. Musim yang sangat kamu nanti dan paling membuatmu bersemangat. Karena Yoongi akan mengajakmu ke pantai untuk merayakan ulang tahunmu.
Terhitung sudah dua kali kalian merayakannya bersama. Tahun ini, kamu pun berharap Yoongi melakukannya.
"Selamat ulang tahun, Areum-ah!" teriak teman-teman kantormu yang entah sejak kapan sudah ada di rumah.
Kamu melirik ibu dan dia hanya tersenyum. Kamu terkejut sekaligus terharu. Mereka tidak lupa bahkan membeli kue dan mendekor ruang tamumu.
"Ayo make a wish!"
Kamu mengangguk dan mulai merapatkan tangan. Harapan yang ingin terwujud di usia dua puluh empat ini, kamu menyebutkannya di dalam hati.
"Terima kasih!" pekikmu kemudian memeluk teman-temanmu satu per satu.
"Aku penasaran, apa Yoongi lebih cepat dari kami membuat perayaan ini?" tanya Jieun.
Kamu menggelengkan kepala. "Tidak, kalian yang pertama!"
Jieun dan Nara tertawa bahagia. Kalian pun berfoto, memotong dan memakan kue bersama.
"Kami mau menginap di sini. Boleh, kan, Bu?" tanya Nara pada ibumu.
Ibu mengangguk. "Tentu saja. Aku tidak akan mengizinkan kalian pulang tengah malam begini. Ayo, cepat makan dan segera masuk kamar."
Jieun hendak bersuara, tetapi ibu lebih cepat menyela. "Tidak ada acara alkohol, Jieun. Atau rambutmu akan botak besok pagi. Jangan menguji diriku, ya!"
Kalian bertiga memanyunkan bibir. Padahal kamu ingin minum-minum dengan mereka. Akan tetapi, ya, sudahlah. Kalian pun segera makan hidangan yang sudah dibuatkan ibu.
Di tengah makan, kamu memeriksa ponsel. Berharap ada pesan dari Yoongi. Namun, yang kamu harapkan tidak terjadi.
"Menunggu pesan darinya?" tanya Jieun. Kamu menjawab dengan anggukan kepala.
"Halah. Pria gila kerja itu tidak akan mengingat ulang tahunmu. Tahun kemarin saja dia hampir melupakannya," cibir Nara. Entah mengapa kamu sedikit terpengaruh.
Memang benar, Yoongi sangat gila kerja. Hampir dua puluh empat jam dia habiskan di perusahaan. Menulis lirik, memproduksi lagu untuk artis. Sampai dia sering lupa makan dan istirahat. Itu sebabnya kamu sering berkunjung hanya untuk membawakan makan siang dan memaksanya untuk istirahat.
"Jangan bicara begitu. Kalau bekerja di industri hiburan memang sesibuk itu. Kau tidak akan mengerti karena kau bekerja di kantor properti," balas Jieun.
Kamu berdecak malas. "Jangan buat suasana hatiku kacau, deh. Aku mau senang-senang karena aku bertambah tua!"
Jieun mencubit pipimu gemas. "Utu-tu-tu Areum kami yang cantik seperti namanya, kau harus bahagia malam ini. Jangan pikirkan apa pun, oke? Ada kami di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Series ✓
Fanfic"슬픔이나 기쁨의 모든 기억은 당신의 일부입니다" ; Setiap kenangan akan kesedihan atau kegembiraan adalah bagian dari dirimu sendiri. [Remember Series] ©Puput 2021 feat BTS.