Haii kembali lagii..
Kalian baca part ini di jam berapa?
Dan asal kalian nyasar ke cerita ini dari mana?
Tekk..
BUNYI pintu mobil yang dibuka dari dalam. Tangan Rasy tiba-tiba ditarik oleh seseorang masuk kedalam mobil dan orang itu langsung menutup kembali pintu mobilnya. Rasy yang mengira bahwa itu tarikan dari dua preman tadi hanya bisa memejamkan mata.
Orang itu melihat sintuasi di luar, dua orang preman tadi sudah pergi lumayan jauh dari mobilnya. Ia melihat ke samping dimana orang yang ia tolong memejamkan mata dengan nafas ketakutan.
Uhuk..
Batuknya agar Rasy membuka mata dan tidak mengira bahwa ia bukan dua preman tadi.
Rasy membuka perlahan kedua kelopak matanya dan menghadap kesamping. Saat penglihatannya sudah jelas ia terkejut dan memundurkan kepalanya 5 cm kebelakang.
"Kenapa, kaget?" Tanya orang itu kepada Rasy saat melihat responnya yang terkejut.
"Gapapa kak, makasih udah nolongin aku," jawab Rasy sambil menatap orang itu.
"Iya."
"Sekali lagi terima kasih kak, aku permisi,"ucap Rasy pamit untuk pergi.
"Tunggu," balas orang itu memberhentikan gerakan Rasy.
"Kenapa ya kak?"
"Rakha, nama lo siapa?" ujar orang yang membantu Rasy tadi mengenalkan namanya sambil mengulurkan tangan kanan.
"Aku Rasy," jawab Rasy dan membalas jabatan tangan Rakha. Beberapa detik membalas jabatan tangan Rakha, gadis itu kemudian melepasnya.
"Kalau gitu aku permisi kak," pamit Rasy lagi yang ingin keluar dan pergi dari mobil Rakha.
"Tunggu." Ujar Rakha memberhentikan lagi pergerakan Rasy.
"Ada apa lagi ya, kak?" Tanya Rasy bingung.
"Biar gue anter pulang." Jawab Rakha datar tanpa ekspresi apapun.
"Eh gak usah kak, aku bisa sendiri."
"Gue gak nerima penolakan!"
"Tapi kak, aku gak mau ngerepotin."
"Gak ngerepotin, gue yang nawarin!"
"Tapi kak.."
"Gak ada tapi-tapian."
"Yaudah iya kak," jawab Rasy mengalah dan menyetujui perkataan Rakha.
Rakha kemudian pindah duduk ke bangku pengemudi. Rasy masih tetap di posisi duduknya tidak berpidah sama sekali.
"Maju kedepan, gue gak mau dianggap supir lo," kata Rakha datar tanpa melihat kearah Rasy sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASY
Teen Fiction"Kenapa aku gak berhak buat bahagia?" teriak seorang gadis yang sedang putus asa di pinggir danau. "Aku capek harus berjuang dan bertahan terus-terusan. Tapi apa? aku gak pernah mendapatkan kebahagiaan ku." - "Tapi gue janji. Gue gak akan ninggalin...