Haii kembali lagii..
Kalian baca part ini jam berapa?
Nyasar darimana bisa sampai di cerita dan part ini?
- HAPPY READING 🫶🏻✨🖤 -
BEL selesai istirahat sudah berbunyi. Saat ini semua siswa kembali kekelasnya masing-masing. Rasy, Bulan, Karin, Nilam, dan Tania pun sama halnya mereka berjalan kembali menuju ke arah kelas mereka.
Kelima gadis itu berjalan ber iringan menjadi dua bagian. Dibarisan pertama tentu ada Bulan, Karin, dan Rasy yang berada diantara mereka berdua. Sedangkan Nilam dan Tania berjalan dibelakang mereka.
"Nanti minggu ini main yuk. Kita quality timean kayak biasa, bedanya sekarang nambah satu teman. Gimana pada bisa?" Ajak Karin sambil menatap kearah Rasy, Bulan, Nilam dan Tania secara bergantian.
"Gue sih ayo aja, gabut juga dirumah weekend gak ngapa-ngapain," balas Bulan.
"Nanti aku kabarin lagi deh ya, aku belum tau bisa apa engga," balas Nilam.
"Gue ngikut aja," balas Tania.
"Lo bisa Ras?" Tanya Karin.
"Nanti gue kabarin juga ya," jawab Rasy.
"Okey," balas Karin sambil menunjukan jari '👌🏻'.
"Eh tapi, kita belum punya nomor Rasy tau!" Kata Bulan membuat teman-temannya yang lain sadar.
"Eh iya, gue lupa," jawab Karin sambil menepuk keningnya pelan.
"Yaudah nanti dikelas sebutin aja Ras, biar gue save dan nanti tambahin ke grup deh," ujar Bulan.
"Iya."
Mereka terus berjalan menuju ke arah kelasnya dan menaiki tangga. Sampai di lantai tiga mereka berbelok ke koridor kanan menuju kelas.
"Gue kekamar mandi dulu yaa," ujar Rasy berhenti.
"Iya Ras, kita tungguin apa duluan nih?" ujar Karin bertanya pada Rasy.
"Duluan aja gapapa," balas Rasy.
"Yaudah kita duluan yaa," pamit mereka.
"Iya."
5 menit di dalam toilet, akhirnya Rasy keluar toilet sambil mengelap telapak tangannya yang basah menggunakan tisu. Ia berjalan kearah tong sampah untuk membuang tisu tersebut, dan melanjutkan jalannya menuju ke arah kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASY
Teen Fiction"Kenapa aku gak berhak buat bahagia?" teriak seorang gadis yang sedang putus asa di pinggir danau. "Aku capek harus berjuang dan bertahan terus-terusan. Tapi apa? aku gak pernah mendapatkan kebahagiaan ku." - "Tapi gue janji. Gue gak akan ninggalin...