CHAPTER 6

20 12 0
                                    

'belajar memahami mu dari dekat'
~Agatha


****

author pov

Hari ini seperti biasa, anak anak beraktivitas seperti pagi biasanya dan Agatha seperti biasanya juga sudah ada di kelas ketika murid murid lain masih di dalam perjalanan menuju ke sekolah.

Pagi ini sepertinya akan diadakan rapat osis untuk acara pensi sekolah, dan sepertinya guru guru juga akan ada rapat dengan kepala sekolah jadi kemungkinan hari ini akan pulang cepat atau jam kosong karena, guru guru dan anak osis sedang rapat.

Semua murid sudah datang karena, beberapa menit yang lalu bell masuk sudah berbunyi dan seperti biasanya Ken dan teman temanya baru saja datang ke kelas dan tentunya tidak melalui pagar depan sekolah karena, jika mereka melalui pintu tersebut sudah pasti mereka akan dihukum terlebih dahulu.

Kedatangan mereka juga seperti biasanya, ramai dan cenderung ricuh.

"eh, yang kayak waktu itu pas lu masuk selokan depan sekolahan, sumpah ngakak parah anjir, rasanya pengen gue replay." ucap Satriya disambut tawa yang lainya ketika mengingat kejadian tragis Manuel nyungsep ke selokan di depan sekolah karena terburu buru.

"het, jangan di inget inget napa, gua kan maloee, solimi sekali kalian." ucap Manuel misuh misuh mengingat ketika ia jatuh, teman temanya hanya berlalu begitu saja seperti melihat tikus kecebur selokan.

"lu lagian aneh aneh aja, perasaan gua jalan depan pager sekolah luas dah, kenapa ampe nyungsep nyungsep ke selokan segala sih." ucap Rey menimpali dan di selingi oleh tawa.

"tikus got mah beda, bawaanya pengen balik kerumah teruss." ucap Ken yang juga ikut meledek Manuel. Memang membuly Manuel adalah hal paling menyenangkan.

(kesian bat Manuel, tersolimi terus wkwk)~author

(dendam bat lu thor ke gua, kek nya nasib gua sial mulu njir)~ Manuel

(jika anda lupa, saya sangat senang melihat anda menderita, bwahahahaha)~ author

kembali ke topik~

"dateng dateng berisik bat astagfirullah, bawaanya dada panas" ucap Ica memperbesar suaranya sengaja agar mereka mendengarnya.

"cielah ca! istigfar mulu lu, kebanyakan dosa yak?" ucap Manuel menanggapi omongan Ica yang memang sepertinya buat mereka.

"pffft" ucap mereka menahan tawa.

"diem lu semua!! lu tuh yang kebanyakan dosa, pake itung itungan dosa lagi sama gua, ngaca donk." ucap Ica ngegas, karena, memang Ica selalu ngegas jika berbicara dengan mereka.

"gasskeun mulu mbaknya, gak takut tuh bensin abis?" ucap Revan menimpali sambil duduk di bangkunya dan mengeluarkan handphone nya.

Ica yang sudah tidak tahan dengan mereka. Ia pun berdiri dari bangkunya dan ingin menghampiri mereka dan mungkin akan menjambak rambut mereka satu persatu atau minimal akan ia pukuli hingga ia puas (memang mempunyai jiwa jiwa psikopat sejak dini), tetapi Agatha menahanya agar tidak terjadi keributan yang berkelanjutan karena, jika Ica sudah marah seperti ini, sulit untuk di berhentikan sebelum melihat lawanya sengsara.

KENNATH (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang