Bagian 2

254 52 132
                                    

THE ENCHANTED GARDEN
"Crazy Old Man"

THE ENCHANTED GARDEN"Crazy Old Man"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•---•

Tae menguap, tak perlu meregangkan tubuhnya ia mampu untuk bangkit seketika. Berjalan gontai dan menyingkap tirai setelah semalaman ia tidak tidur, nyaris mati ketakutan teringat akan darah dan sorot tajam mata wanita si korban kecelakaan, oh tidak. Lebih tepatnya korban bunuh diri. Ya, mungkin membuat Tae sedikit trauma oleh bayang-bayang mengerikan wajah hancur si wanita. Siapapun yang pernah melihat wajah yang seharusnya cantik berubah menjadi menyeramkan ketika bola matanya hampir mencuat dari tempatnya dengan kepala retak pasti akan stres untuk sementara waktu, mual dengan kucuran darah dan bau anyir terus mengalir dari tubuh seorang manusia. Seharusnya sangat tak layak untuk ditonton, hanya saja sialnya Tae terlampau penasaran dan sekarang siapa yang harus disalahkan atas ketakutannya yang masih terngiang-ngiang?

Melirik jam dinding, jarum hendak menuju pukul 8.40. Tae menguap, merasakan kantuk menyerangnya jauh lebih mengerikan, namun kelas kuliahnya akan segera dimulai jam 9. Membuatnya mengumpat dalam hati sembari bersiap mandi, melepas kaosnya, kontan membuat tubuh atletisnya terumbar. Percuma, tidak akan ada yang tergoda sebab tak ada siapapun di sini selain dirinya sendiri. Tae lantas melemparkan kaosnya ke sudut ruangan, tempat dimana terdapat keranjang yang telah ditumpuki baju kotor. Melirik malas ketika sebagian tumpukan pakaiannya yang menggunung jatuh ke lantai, membuatnya berdecak sebal.

"Ah shit, haruskah aku mencuci baju sebanyak itu sendirian?" gerutunya menyambar handuk di cantelan, segera membuka pintu kamar mandi, menutup pintunya.

Baru saja hendak melangkah menuju westafel, pintu kamar mandi menderit membuka, membuat matanya yang sayu dengan lingkaran hitam disekelilingnya berputar malas. melangkah kembali untuk menutup pintu.

'Ceklek'

Taehyung menutup pintunya kembali, dua langkah meninggalkan pintu, papan kayu jati itu kembali terbuka. Seketika menyulut kekesalan Tae, terlebih tidak biasanya pintu kamar mandi sukar untuk ditutup.

"Fuck!, mengapa kau menyebalkan sekali?" Taehyung mencibir pada daun pintu, memutar kenop dan dapat memastikannya bahwa pintu telah terkunci. Tapi tidak, pintu seolah tertolak oleh kusennya, membuat Tae yang masih diselimuti kantuk luar biasa kini menggeram lebih kesal.

'Dar!'

Dan seperdetik kemudian Tae membanting pintunya keras-keras. Menatap sejenak pintu kamar mandinya yang kini tertutup, sempurna. Tidak terbuka lagi, membuatnya melepas napas jengah dan bergegas untuk segera mandi. Ia tak ingin terlambat datang ke kampus.

•---•

"Bro, kau ingin permen?" Jeon menyodorkan gulungan permen mint pada Tae, sepanjang kelas tadi Tae terlihat tak berkonsentrasi. Kepala pria Halbert itu sesekali terkantuk meja, jatuh mengantuk hingga membuat seorang dosen killer langsung melempar spidolnya ke arah kening Tae, kesialan untuk Tae ketika arah lemparan sang dosen tepat sasaran dan membuatnya berjengit kaget, dan tentu saja seisi kelas tertawa melihat Tae yang celingukan dengan tampang idiot.

𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐜𝐡𝐚𝐧𝐭𝐞𝐝 𝐆𝐚𝐫𝐝𝐞𝐧 : 𝐊𝐓𝐇 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang