14- Galaunya Anak Vespa

62 13 2
                                    

"Ku melihat ada tenda biru.."

Gilang dengan tarian jari diatas senar gitarnya mulai bermain.

"Tanpa undangan diriku kau lupakan"
"Tanpa putusan diriku kau tinggalkan"
"Tanpa bicara kau buat 'ku kecewa"
"Tanpa berdosa kau buat 'ku merana"

Terlihat keramaian di warung belakang sekolah siapa lagi kalau bukan kumpulan anak Alaskar. Meskipun hari ini bukan hari sekolah, warbel selalu terlihat ramai oleh anak Alaskar. Mereka sedang asyik bersenandung lagu berjudul Tenda Biru yang merupakan lagu populer Desy Ratnasari. Tentunya dipimpin oleh Gilang si biduan plus plus. Arkan juga ikut serta disana.

Berbagai macam warna vespa terjajar rapih melintang di sepanjang dinding belakang sekolah. Bagi kaum hawa SMA Angkasa memiliki pacar dari geng ini adalah suatu kebanggan. Siapa yang tidak bangga dengan lelaki tangguh pilihan yang juga tajir dari geng ini. Terlebih Arkan yang menjadi ketua geng itu. Sayang, puluhan cinta wanita kepadanya ia tolak semua.

"Kenapa Lang?", Arkan menghampiri Galang yang sedang termenung di tengah keramaian ini. Galang yang ditegur oleh Arkan hanya tersenyum lesu. Merasa ada sesuatu, Arkan mencoba membujuk Galang buka suara.

"Cerita aja kali Lang, santai", ucap Arkan.

Galang membuang napas kasar, tampaknya ia merasa kacau. Ia lepaskan kacamata yang berteger di hidungnya. Memijat kening kepala berharap bisa membuatnya lebih rileks.

"Aleena ngambek", Galang akhirnya membuka suaranya. "Gara-gara kemarin gw ikut berantem"

Arkan mengangguk pelan, mengerti yang sekarang Galang rasakan. Sama seperti perempuan, lekaki pun sama jika ada masalah dengan hubungannya mereka akan merasa galau. Galau bukan karena tersakiti namun karena mereka telah menyakiti orang yang disayangnya. Dan kini, Galang benar-benar sangat bersalah pada Aleena karena melanggar perjanjiannya.

"Chat lo ga dibales?", tanya Arkan yang kemudian mendapat anggukan lesu dari Galang.

"Hmm..kenapa lo ga ke rumahnya aja atau main kek biar bisa selesein langsung?"

Galang tersenyum tipis, "Lo tau sendiri kan kalo gw sama Aleena backstreet? Lagian Aleena pasti gamau gw ajak main"

Sangat sulit tentunya menjalin hubungan dengan salah satu pihak yang tidak ingin diketahui hubungannya. Bukan selingkuh, tapi mereka ini memang saling memiliki perasaan yang sama. Dan Galang pun tidak memaksa keinginannya dipenuhi oleh Aleena. Mereka sudah menjalin hubungan ini dari kelas 11 tepatnya saat acara study tour sekolah.

"Lagi ngapain si diem-diem berduaan?", kata Revan datang tiba-tiba. "Curiga..." sambungnya.

"Gw normal", Arkan melotot.

"Paling gara-gara Aleena", sahut Gilang.

"Bener Lang?", tanya Revan memastikan. Galang pun mengangguk membenarkan ucapan adiknya itu.

"Lo ajak ketemu Lang, gw tau Aleena pendiem dan pemalu orangnya. Tapi sebenernya cewe juga mau kalo diajak ketemuan"

"Ribet banget ya cewe", tutur Arkan.

"Makanya cepet-cepet lu jadian sama si Audrey"

"Nah kan, jadi ke gua", Arkan mendelik.

"Gimana si Odey? Udah lo jedor?"

"Et dah, urusin dulu si galang napa jadi gua anjim", Arkan bangkit dari duduknya, merasa sensi.

"Ciahaha sensi buk"

Galang pun akhirnya menumpahkan masalahnya di depan anak-anak alaskar. Bukan perempuan saja yang bisa curhat, bahkan laki-laki seperti mereka pun bisa curhat soal asmaranya dan jangan kaget kalau laki-laki bisa menangis. Dan percayalah, laki-laki yang sudah menangisi perempuannya cintanya bukan kaleng-kaleng.

Bukan Galang saja yang curhat soal asmaranya, bahkan Revan pun yang kisahnya mulus-mulus saja ikut curhat.

"Tapi gw kadang insecure sih sama cewe gw", Revan menghembuskan nafasnya berat. "Kadang gw ngerasa ga pantes jadi cowonya, ya bukan karena gw jelek ya tapi kaya ah lu tau kann Rachel itu cewe berbakat, cantik udah jelas! ko mau sama gw yang playboy anjimm padahal gw gapake pelet"

"Ya hoki aja lu mah idupnya", ucap Gilang santai.

"Yeu si anjer..", Revan mendelik.

"Kalo Ana sama gw sih keknya gada masalah sih ya. Abisnya aww gw buat Ana ketawa abisnya receh sih dia jadi hmphhh pokoknya gw sayang Ana", tiba-tiba saja sifat tersembunyi Gilang disaksikan oleh anak-anak Alaskar di tempat.

"Pokoknya kalian nih ya cowo-cowo, gw sebagai Gilang si pria humoris idaman cewe memberikan pesan bahwa untuk menghadapi cewe yang marah gajelas tuh sebenernya gampang brow", Gilang berdiri dengan gagahnya berkata, "Minta maaf dan manjain mereka"

"Tapi kadang suka kesel kang euh saya mah, kenapa para wanita teh suka kode kode", ucap salah satu anggota.

"Bener! Gw heran sumpah kalo cewe udah kode kode, kenapa sih ga langsung ngomong gitu ngomonggg"

"Kalo kangen ya ngomong gitu, kenapa harus marah marah dulu terus nangis terus marah lagi baru aja kalo kita minta maaf bilangnya karena kangen"

"Siapakah mereka...."

"Betina!", seru mereka dengan kompak.

"Heh apa kabar gw", Arkan pun ikut-ikutan.

"Ya lu mah so jual mahal banget", Lontaran Gilang disetujui seluruh anggota Alaskar yang ada di tempat.

"Bukan jual mahal, gw kaya gimana ya", Arkan berpikir sebentar. "Kaya takut mereka-"

Tring!

Arkan membuka line, matanya tertuju di chat teratas. Audrey.

Audrey: *Send photo*

Arkan refleks mengepalkan tangannya.

ASIK 2021, OK DI TAHUN YG BARU, MBAH AKAN MULAI AKTIF LAGI📈 MANGAT SEMUANYAAA MAKASIH JUGA BUAT READERS YG BAIK HATI MEMBERIKAN VOMENTNYA🥺✨❤️ semoga berbalas ya

Arkan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang