12- Siomay

110 18 95
                                    

Arkan tengah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Tidak seperti biasanya Arkan sudah menyalakan motor vespanya sepagi ini. Vanesha pun dibuat kebingungan.

"Tumben amat udah siap", ucap Vanesha dari depan pintu.

Arkan hanya tersenyum kecil. Ia menoleh ke seberang rumahnya. Rumah Audrey.

'Audrey biasanya berangkat jam berapa ya? ' ucapnya dalam hati.

Yap! Arkan berniat untuk mengajak Audrey untuk berangkat sekolah bersama. Sebagai ganti kejadian semalam. Dirinya merasa bersalah karena balasan chat-nya yang mungkin menyinggung Audrey.

"Audrey!", panggil Arkan saat Audrey menutup pagar rumahnya. Arkan berjalan pelan menghampiri Audrey.

"Iya?", jawabnya.

"Lo berangkat sama siapa?"

"Sendiri soalnya ayah belum pulang", jawab Audrey.

"Yu bareng"

Audrey mengerutkan keningnya.

Hah? Ini Arkan kenapa mau anterin woi! jerit Audrey dalam hati.

"Ah, ngga ka gapapa hehe. Audrey bisa naik grab kok", bohong! Audrey ingin sekali berangkat dengan Arkan.

"Ngga, cepet naik", Arkan menarik lengan Audrey. Mau tak mau Audrey pun naik ke jok vespanya.

Tanpa persetujuan Audrey, Arkan melajukan vespanya.

"Oh..ternyata mau berangkat sama Audrey", ucap Vanesha melihat dari jendela. Ia tertawa kecil.

Arkan melajukan vespanya tanpa ngebut seperti kemarin. Mungkin karena ini masih pagi dan bel masuk sekolah masih lumayan lama.  Arkan membelokkan vespanya dan berhenti di sebuah toko.

"Ko berhenti disini?", tanya Audrey panik.

"Turun,", Arkan membukakan helm miliknya.

Terpaksa Audrey pun menurutinya tak mau banyak bicara dengan cowo tampan yang ada di depannya.

"Ayo", Arkan membawa Audrey masuk ke dalam toko helm. Tentu saja Audrey bingung kenapa ia dibawa ke dalam sini.

"Pilih", lagi-lagi Arkan menyuruhnya lagi.

"Maksudnya apa?", Audrey masih belum paham.

"Gw beli helm buat lo, tinggal pilih yang lo suka"

Audrey mendongak.

"Biar lu gausah pake helm si Galang", sambungnya.

'Berarti dari kemarin yang aku pake bukan helm Arkan'

"loh, gausah Arkan. Gapapa lagian aku kan gapunya motor"

"Kan lo naik motor gw" 

Hati Audrey mencelos begitu saja. Arkan sangat santai mengucapkan itu sedangkan Audrey sudah tak karuan mendengarnya. Entahlah Audrey sangat senang!

"Cepetann", Arkan menyadarkan Audrey yang masih bergeming.

Audrey pun melihat-lihat ke rak yang berisi helm. Sedangkan Arkan menyaksikan dari belakang Audrey. Sesekali Audrey menggaruk kepalanya membuat Arkan sedikit tergelitik melihatnya.

"Udah?", tanya Arkan.

"Ini aja", Audrey menyodorkan helm yang dipilihnya. Helm berwarna pink dan berukuran kecil dari punya Arkan. Pilihan yang bagus.

"Pink", ucap Arkan sedikit tertawa.

"Jelek ya?", Audrey sedikit murung dengan mengerucutkan bibir kecilnya.

Arkan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang