11-Chat pertama dari Audrey

149 25 107
                                    

Audrey masih berdiri di atas balkon. Ia masih menunggu Arkan yang masih tak kunjung datang. Padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Ia benar-benar khawatir.

"Duh ko belum pulang ya Arkan", Audrey mengigit bibir bawahnya.

"Kalo dia berantem gimana?!", Audrey panik.

"Kalo dia kenapa-napa?"

Macam-macam dugaan memenuhi kepala Audrey.

"Umm..apa aku tanya Rachel aja? Kan pacarnya anak geng itu juga."

Audrey membuka aplikasi Line miiliknya. Dicarinya kontak Rachel.

"Semoga aja Rachel tahu"

Audrey: Chell

Rachel: iya Dey

"huh..untung langsung di bales", Audrey bernafas lega.

Audrey: umm..pacar kamu udah pulang?

Rachel: tadi bilangnya sih baru pulang dari warbel. Kenapa?

Audrey: Arkan belum pulang

Rachel: lo tungguin dia? Wkwkw

Audrey: nggaa,ngga gitu..

Audrey: aku takut aja soalnya waktu dia beres anterin aku, dia kayanya mau berantem

Rachel: sama Regaz?

Audrey: iyaa yang namanya itu Septian? Kalo ga salah

Rachel: iya Septian. Ketua geng Regaz.

Rachel: terus, sekarang lo masih nungguin Arkan pulang?

Audrey: ngg..iya hehe

Rachel: wkwk khawatir ya cieee

Audrey: ihh Rachel ga gitu><

Rachel: mending lo chat dia

Rachel: nih nomernya

Rachel: 08xxxxxxxx

Rachel: Lo add aja line nya oke?

Audrey: beneran gapapa nanti aku chat dia?

Audrey sangat takut.

Rachel: Iya, sans aja Dey

Rachel: tapi kalo dia bales singkat ya maaf ya dey

Rachel: emg gitu orgnya dia mah')

Audrey: wkwk iya Chel, makasih ya^

Rachel: iya sama-sama Dey~

Audrey menatap tak percaya layar ponselnya. Sekarang ia mendapat no Arkan! Ada rasa senang di hatinya meskipun hanya karena no Arkan.

Suara knalpot Arkan terdengar. Buru-buru Audrey melihat ke bawah berharap itu Arkan.

"Arkan pulang!", Arkan membuka pagar rumahnya.

Audrey menahan senyum di atas balkonnya. Ia merasa lega ketika Arkan sudah pulang dengan selamat.

Arkan menoleh ke atas balkon Audrey. Arkan mengerutkan dahinya.

Ko gada siapa-siapa?

Padahal Arkan bisa melihat dari kaca spionnya, jelas Audrey sedang melihatnya dari atas.

"Huh untung ga ketauan!", Audrey bersembunyi ketika Arkan mulai curiga ke arahnya.

"Njir serem", Arkan bergedik ngeri. Cepat-cepat ia memasukkan vespanya ke garasi dan menutup pagar.

Arkan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang