Bagian 1

285 42 21
                                    

Vanya dan kedua sahabatnya saat ini sedang berada di kantin,karena sekarang adalah waktunya istirahat pertama. Vanya memakan makanannya dengan santai dan sesekali tersenyum tipis saat Fela dan Maura menceritakan hal-hal yang lucu.

"Anjir ngakak gua,hahaha."ucap Maura di sela-sela tawanya sambil memegangi perutnya karena sakit,akibat kebanyakan ketawa.

"Eh iya,tadi si nerd gimana yak."celetuk Fela saat sudah berhenti ketawa.

Maura mengangkat kedua bahunya pertanda tidak tahu."Padahal tadi gua mau jambak rambutnya juga,tapi si Vanya keburu ngajak cabut."

Vanya hanya mendengarkan ucapan kedua sahabatnya saja tanpa mau menjawab sama sekali,baginya tidak penting. Vanya sudah selesai makan berbeda dengan Maura dan Fela mereka baru memakannya setengah karena tadi keasikan bercanda,sampai lupa makanannya.

"Dah selesai?"tanya Vanya kepada sahabatnya dan hanya diangguki oleh Maura dan Fela.

"Akhirnya kenyang juga."ujar Fela

"Gimana lo ga kenyang,orang lo aja tadi nambah."ucap Maura sambil memutar bola matanya malas dan Fela hanya menyengir melihatkan deretan giginya,sedangkan Vanya hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis.

"Bolos?"tanya Vanya kepada kedua sahabatnya dan sahabatnya langsung mengangguk antusias.

"Gaskeun."jawab Maura dan Fela bebarengan.

Vanya langsung berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan kantin yang masih banyak penghuninya,kedua sahabatnya langsung mengejar Vanya yang berada sedikit jauh di depannya.

Akhirnya mereka bertiga sampai di rooftoop sekolahannya. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing,Vanya yang sibuk dengan alam mimpinya,Maura yang sibuk dengan game di hp nya,dan Fela yang sibuk dengan medsosnya.

Sudah dari 1 jam yang lalu,Vanya bangun dari tidurnya. Hening menyelimuti suasana saat ini,hanya suara deru nafas yang terdengar. Fela menghela nafas panjang ia tidak suka suasana hening,akhirnya ia mencairkan suasananya dengan mengajak mereka bermain.

"Main yokk,daripada ga ngapa-ngapain."ajak Fela kepada Vanya dan Maura

"Ide bagus."celetuk Maura.

"Lo gimana Van?"tanya Fela kepada Vanya,dan hanya diangguki oleh Vanya.

"Main apa?"tanya Fela lagi.

"ToD aja gimana?"usul Maura.

"Ngoghey."

"Gua cari botolnya dulu."ucap Fela,lalu pergi mencari botol bekas. Sekian lama mencari akhirnya botolnya ketemu juga.

"Nah ini,akhirnya ga sia-sia perjuangan gua."monolog Fela sambil terkekeh. Tidak mau berlama-lama,Fela langsung kembali ke tempatnya.

"Lama banget lo,Fel."

"Ya maaf."

"Udah-udah ga usah berantem,yok langsung main."ucap Vanya menengahi. Fela menyerahkan botolnya kepada Vanya,lalu botol tersebut diputar oleh Vanya,dan tutup botolnya mengarah ke arah Maura. Maura mendengus sebal,lalu membuang nafasnya pasrah.

"Truth or Dare?"tanya Fela kepada Maura.

"Truth."

"Siapa cowok yang lo suka?"tanya Fela kepada Maura.

"Kevin."jawab Maura enteng.

"Kevin ketua osis tuh?"tanya Fela lagi,dan hanya diangguki oleh Maura.

"Yang bener aja lo suka ama dia."ucap Fela tak percaya.

"Serah gua dong."

"Udah lanjut."Vanya memutar botolnya kembali dan sekarang tutup botolnya mengarah ke Fela,gadis itu mendengus sebal.

Queen Bullying [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang