Bagian 10

130 15 1
                                    

Happy Reading💙

Tiba-tiba seorang siswa masuk ke dalam kelas mereka dengan wajah ngos-ngos an. Mereka semua mengernyitkan dahinya bingung.

Siswa tersebut terlihat seperti sedang mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Ia menatap satu persatu siswa siswi yang berada di kelas Vanya.

"Ngapain lo?!" tanya Fela dengan nada tak biasa.

"Yang namanya Vanya, dipanggil ke ruang BK!" ucap siswa tersebut dengan nada perintah, lalu meninggalkan kelas tersebut.

"Eh ngapain Van? Kok tumben?" tanya Gina sambil menatap Vanya.

"Lah mana saya tau saya kan jodoh orang," ucap Vanya lalu pergi menuju ke ruang BK

SKIP

Sesampainya di sana, Vanya melihat seorang yang tak asing dimatanya, ah iya Bila.

"Kamu yang namanya Vanya?" tanya guru BK tersebut.

"Hm."

Vanya menatap guru tersebut sambil mengernyitkan dahinya aneh, ia sebelumnya tidak pernah lihat guru tersebut. "Oh guru baru ternyata," batin Vanya.

"Kamu ini, dasar tidak punya sopan santun," ucap guru tersebut dengan nada sinis.

Vanya tidak mengindahkan ucapan guru tersebut, ia malah menatap Bila dengan pandangan yang sulit diartikan. Bila yang ditatap seperti itu pun hanya menunduk dalam.

"Vanya Angelia, seorang siswi yang dikenal dengan sebutan queen bullying," ucap Bu Jenab a.k.a guru BK yang baru masuk 2 hari yang lalu

"To The Point!" ucap Vanya dengan penuh penekanan.

"Sepertinya orang tuamu tidak pernah mengajarkan kamu sopan santun." Bu Jenab berdiri dari duduknya, dan menghampiri Vanya.

"Penampilan seperti preman, rambut dicat, sepatu tidak sesuai peraturan. Perempuan macam apa kamu ini?!" Vanya yang mendengar itupun tersulut emosi.

"Iri? Bilang majikan!" Vanya berucap seprti itu dengan memainkan kuku tajamnya.

"Saya? Iri dengan kamu? Tidak mungkin!"

"Udah deh, cepetan mau bilang apa!" ujar Vanya.

"Kamu kenapa, membully Bila?" tanya Bu Jenab.

Vanya memutar bola matanya malas, "cih ngaduan," gumam Vanya.

"Ya suka-suka saya lah," ketus Vanya. Bu Jenab yang mendengar ucapan Vanya, menggeram marah.

"Sekarang kamu saya skors, ini surat buat ortu kamu!" Bu Jenab memberikan sebuah amplop berwarna coklat di atas meja, lalu memberikannya ke Vanya.

"Sebentar," ucap Vanya, lalu mengeluarkan handphone'nya dari dalam saku seragamnya.

"Halo dad."

'Iya kenapa sayang?' ucap seseorang di seberang sana.

"Ish dad, masa aku diskors," adu Vanya dengan nada manjanya.

'Kok bisa? Siapa yang ngelakuin itu pada princess daddy hm?'

"Itu si Bu Jenab."

'Bentar, daddy akan kesana. Tunggu 10 menit.'

Vanya mematikan sambungan telponnya, lalu duduk disofa yang ada di dalam ruangan itu.

10 menit berlalu

Tok Tok Tok

"Masuk," ucap Bu Jenab.

"Selamat siang." ucap Daddy Vanya a.k.a Fano, setelah masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen Bullying [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang