Queen Bullying [On Going]

PROLOG

Seorang gadis menyusuri koridor kelas dengan wajah angkuh dan datarnya,banyak yang menyapanya dan banyak juga yang menatap gadis tersebut dengan sinis,tapi tak dihiraukan sama sekali.

"Woi,Van."sapa seseorang dari arah belakang Vanya,yang membuat ia terpaksa berhenti dan menoleh ke belakang ternyata kedua sahabatnya. Ya,gadis tersebut adalah Vanya Angelia Alexander.

Vanya hanya menatap mereka dengan menaikkan sebelah alisnya yang berarti 'kenapa'.

"Ck,tungguin elah."ucap salah satu sahabatnya yang bernama Fela Aurora yang memiliki sifat paling cerewet.

"Yaudah kuy lanjut jalan."ajak Maura Agatha,yang memiliki sifat paling bijak diantara mereka.

Vanya dan kedua sahabatnya pun melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi dan sesekali mereka tertawa karena lelucon yang dibuat oleh Fela. Karena tidak terlalu memperhatikan jalan,Vanya tidak sengaja menabrak seorang gadis nerd,yang diketahui kelas 10 berarti adik kelas Vanya yang sedang berarian ditengah koridor. Vanya tidak terima bajunya basah,sebab nerd tersebut membawa minuman es. Vanya menatap nerd tersebut dengan tatapan dingin dan tajam,yang membuat nerd tersebut menunduk takut.

"Lo."geram Vanya sambil menunjuk nerd tersebut dengan jari telunjuknya.

"Ma-maaf kak,a-aku ga sengaja."ucap Viola dengan nada yang terbata-bata,yaps nerd tersebut bernama Viola.

"Alahh palingan juga sengaja Van."kompor Maura memanas-manasi.

Vanya menjambak rambut Viola dengan sangat erat,tak peduli dengan suara rintihan yang keluar dari mulut Viola,Vanya malah makin mengeratkan jambakannya,dan menyiram nya dengan air mineral milik salah satu siswi yang dimintanya tadi.Vanya melepaskan tangannya dari rambut Viola,dan mengeluarkan tisu basah dari dalam saku rok seragamnya untuk membersihkan tangannya.

"Menjijikkan."ucapnya sambil melemparkan bekas tisunya tadi ke arah Viola yang sedang menundudukkan kepalanya.

"Ini peringatan buat lo,jangan sampai lo cari gara-gara sama gua,kalau lo ulangi lagi ga akan segan-segan gua melakukan aksi yang lebih parah dari ini."ucap Vanya dengan nada dingin,dan hanya diangguki oleh Viola.

"Cabut."ajak Vanya kepada kedua sahabatnya.

Dibaca aja seneng apalagi di vote:)