Jisung duduk dengan gelisah sejak beberapa menit yang lalu, Jihyo sudah meninggalkan ruang perpustakaan, sedangkan lelaki bernama minho itu terduduk di depannya tepat. Jisung mengutuk dirinya kenapa ia suka duduk di dekat pustakawan, jika penjaganya kak Jihyo Jisung tidak keberatan, namun jika seseorang didepannya modelan Minho gini Jisung merasa tidak nyaman.
Jisung berharap bel pertanda selesainya jam istirahat cepat berbunyi, atmosfer disekitarnya sangat canggung, ia ingin mengajak Minho mengobrol tetapi takut jika nantinya akan dicuekin.
Dengan sedikit keberanian Jisung dengan perlahan beranjak dari bangkunya dan ingin mencari bangku yang jauh dari tempat Minho terduduk, di pojok perpustakaan pun tak apa, asal tidak melihat wajah Minho.
Baru mau berdiri, lelaki itu sudah membuka mulutnya terlebih dahulu.
"Kenapa pindah?" Jisung yang diajak berbicara menengok ke arah Minho, lelaki itu tidak menatapnya.
"Aku?" Jisung menunjuk dirinya sendiri, memastikan apakah benar Minho mengajaknya berbicara tadi.
"Siapa lagi? Duduk lagi cepet!" nada bicaranya terdengar seperti memaksa.
"Anu, bentar lagi bel masuk"
"Bel masih 20 menit lagi" Tunggu, bagaimana Minho bisa tau jam berapa bel akan berbunyi? Bukannya ini pertama kalinya ia datang kesini? Kan Jisung jadi gagal ngibul jadinya.
"Kenapa cuma diem? Ajak aku mengobrol!" Minho terlihat sangat cerewet sekarang, Jisung yang melihatnya Speechless. Bahkan lelaki itu tidak menatapnya sama sekali, tetapi mulutnya mengomeli Jisung terus menerus.
Ayo lah, siapa yang berani mengajak Minho mengobrol dengan raut mukanya yang seperti akan memukul siapa pun orang disekitarnya.
"Em, aku tidak pandai mengobrol" Jisung meremat ujung seragamnya, ia kembali merasa benci dengan dirinya sendiri.
"Hm? Ok" Minho kemudian berjalan menuju rak rak buku, meninggalkan Jisung begitu saja.
Jisung masih terduduk di bangkunya, menunggu bel berbunyi agar ia bisa pergi dari sini.
Beberapa menit kemudian Minho kembali ke hadapannya, lelaki itu terlihat sedang berbicara dengan orang menggunakan ponselnya.Jisung membuka buku algoritma yang ia pinjam tadi, tidak, Jisung tidak membacanya ia hanya ingin pura pura sibuk saja.
"Kak bukunya dimana ya?"
Ah sepertinya Minho sedang telponan dengan Jihyo, Jisung bukannya menguping loh ya, tetapi ia hanya tidak sengaja mendengar saja!
"Ah kenapa orang orang tidak menyukai buku sastra belanda huh? Ayolah aku ingin melihat seseorang membaca buku tentang sastra belanda~"
"Setidaknya ada satu orang membacanya aku akan sangat senang"
Minho masih terlihat berbicara dengan Jihyo di ponselnya, Minho sesekali terlihat seperti meliriknya, tapi Jisung menepis pikirannya, mungkin hanya perasaannya saja.
Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi, akhirnya yang ditunggu tunggu Jisung berbunyi juga, si manis dengan sedikit berlari kecil meninggalkan perpustakaan dengan terburu buru, takut dicegah oleh Minho lagi seperti sebelumnya.
Minho yang melihatnya hanya tersenyum
"Manis" gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Librarian |MINSUNG
FanfictionSeringlah tersenyum, saya suka lihatnya, manis. -101 Jisung membaca halaman demi halaman dengan pipi bersemu merah. Bagaimana ia bisa mencintai seseorang yang bahkan belum pernah ia temui sama sekali. Bxb! Jisung sub Minho dom