Minho tidak ingin tertelan oleh sikap imut seorang Han Jisung yang ia lihat beberapa menit yang lalu, ditambah di perpustakaan hanya terdapat mereka berdua, membuat hawa hawa khilaf mudah menyerang.
Minho membuka tas hitam miliknya, lalu merogoh tasnya untuk mengambil dua buah onigiri.
"Mau makan bareng?"
Jisung mendongak kearahnya dengan pelan, semburat kemerahan masih menghiasi pipinya.
"Mau.." ucapnya dengan nada memelas, jujur saja Jisung belum mengisi perutnya sedari Pagi, ia tidak bisa kekantin atau lebih tepatnya tidak ingin.
Minho menyodorkan satu onigirinya ke arah Jisung, yang tentu saja diterima Jisung dengan senang hati.
"Makasih" ucapnya lalu membuka bungkusan yang membalut bola nasi itu.Mereka memakan onigiri itu tanpa mengobrol sedikit pun, Minho yang dari dasarnya cuek dan Jisung yang tidak pandai mengobrol. Terciptalah atmosfer kuburan disekitar mereka.
"Minho kenapa gak pulang?" Jisung mencoba mencairkan suasana, yang diajak mengobrol cuma menatapnya sekilas lalu kembali menatap kearah lain.
Tuh kan! Apa Jisung bilang, dia bakal diucekin sama makhluk didepannya ini. Membuat Jisung malas untuk mengajaknya mengobrol kembali.
Beberapa menit mereka hanya terdiam, sibuk dengan pikiran masing masing.
Jisung masih setia menunduk merutuki dirinya yang memilih untuk mengajak Minho mengobrol tadi.Namun tiba tiba sebuah tangan mengusak rambutnya, membuatnya sedikit terkejut. Yang sudah dipastikan itu ulah Minhonya.
"Kalo aku pulang duluan, nanti ada anak yang merengek di depan perpus, ditambah lagi anak itu belum mengisi perutnya sedari pagi" Ucapnya dengan sedikit kekehan.
Jisung sudah seperti kepiting rebus, dari wajah hingga telinganya berubah menjadi merah padam.
Untung saja Jisung tidak menatapnya, sehingga Minho tidak dapat melihatnya.Minho mengusak surai Jisung untuk beberapa menit, kemudia ia berjalan ke arah pintu keluar meninggalkan Jisung sendirian di dalam.
Jisung masih terdiam di bangkunya, sibuk menata hatinya yang sudah di obrak abrik oleh oknum bernama Lee Minho.
"Aku pulang duluan, maaf tidak bisa mengantarmu, karena aku hari ini tidak membawa motorku" itu suara Minho di depan perpustakaan, Jisung yang duduk di bangku depan dapat mendengarnya dengan jelas.
"Tapi aku bisa mengantarmu sampai depan sekolah, bahkan bisa menggandengmu juga jika kamu ingin" lanjutnya kembali sambil berjalan sedikit menjauh dari perpustakaan.
Jisung dengan cepat beranjak dari duduknya, lalu mengejar Minho yang terlebih dulu meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Librarian |MINSUNG
FanficSeringlah tersenyum, saya suka lihatnya, manis. -101 Jisung membaca halaman demi halaman dengan pipi bersemu merah. Bagaimana ia bisa mencintai seseorang yang bahkan belum pernah ia temui sama sekali. Bxb! Jisung sub Minho dom