03

788 149 75
                                    

Black Flower

TREASURE Fanfiction by Redline0022

Warning !

Apapun yang ada di cerita ini hanyalah karangan fiksi saja. Baik karakter tokoh, tempat dan kejadian.

Selamat Membaca

~oOo~

Sinar matahari pagi yang hangat menembus kaca jendela kamar milik Kim Junkyu. Di atas ranjangnya, Kim Junkyu perlahan membuka mata karena perbuatan usil sang mentari yang telah membangunkannya.

Minggu ini Junkyu memutuskan untuk tinggal di Asrama. Ia tidak pulang karena ayah dan ibunya juga memilih pergi ke luar kota karena bisnis baru mereka.

Ketika ingin bergerak, Junkyu merasakan sebuah lengan kokoh melingkar di tubuhnya. Junkyu sontak berbalik, kemudian tersenyum kecil ketika mendapati wajah Haruto tampak begitu polos saat sedang tertidur.

Tidak perlu kaget bila mengetahui Haruto tiba-tiba tidur di ranjang milik Junkyu. Hubungan keduanya lebih 'jauh' dibanding apa yang dipikirkan orang-orang. Hal yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami-istri, nyatanya telah mereka lakukan.

Semalam, Haruto datang ke kamarnya melalui kaca jendela. Pemuda Watanabe itu nekat memanjat—seperti biasa. Belum sempat Junkyu mengetahui maksud kedatangan Haruto, pemuda itu telah lebih dulu mendaratkan ciuman.

Ciuman yang awalnya lembut, semakin lama berubah karena nafsu mengalahkan pikiran rasional mereka. Alhasil, mereka mengikuti naluri nafsu mereka. Melakukan kegiatan panas yang sama-sama dinikmati keduanya.

Anak remaja jaman sekarang memang sudah tidak tahu batas dalam berhubungan.

"Enghh.."

Junkyu kembali terkekeh saat melihat tidur Haruto terusik karena jari tangannya yang memainkan hidung mancung lelaki itu.

Jiwa jahil Junkyu semakin membara. Junkyu goyang-goyangkan jarinya di ujung hidung Haruto, membuat tidur lelaki itu semakin terusik.

"Enggh Kyu, hentikan.."

"Hihihi." Bukannya berhenti, Junkyu semakin gencar menjahili kekasihnya itu.

Sampai ketika kedua mata Haruto terbuka penuh, barulah Junkyu berhenti.

"Kim Junkyu," panggil Haruto dengan suara yang lebih dalam dan tegas.

Akibatnya, Junkyu meneguk ludahnya gugup karena tatapan Haruto yang sedikit err menyeramkan.

"M—maaf," cicit Junkyu karena Haruto tak kunjung menatapnya baik-baik.

Tidak berselang lama, Haruto tersenyum. Ia kecup singkat bibir ranum milik kekasihnya itu, lalu mengusak surai halus milik Junkyu. "Aku bercanda, sayang. Habisnya kamu sudah ganggu waktu tidurku. Maaf ya sudah buat kamu takut," ucapnya.

Setelah mengetahui alasan sang kekasih, Junkyu pun segera bangkit dari ranjangnya. Ia pakai kembali piyamanya yang tergeletak di lantai, lalu menguncir rambutnya satu ke belakang.

"Haru, kamu tidak pulang ?" tanya Junkyu.

"Pulang kemana ?" balas Haruto yang masih asyik tiduran di ranjang Junkyu.

"Ke rumahmu dong, kemana lagi ? kamu sudah tidak pulang selama berapa bulan coba," tutur Junkyu.

Haruto yang melihat Junkyu merapihkan tampilannya di depan cermin tersenyum-senyum sendiri. Rasanya ia sudah seperti seorang suami yang tengah memandangi kesempurnaan yang dimiliki sang istri.

Black FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang