William tiba di rumah cukup larut karena Sherlock menyeretnya ke berbagai tempat. Diantara mereka belum meresmikan hubungan karena William tidak mau terburu-buru untuk itu. Ia baru empat hari lalu lulus dan langsung resmi menjadi dosen di tempat ia kuliah di usia yg masih tergolong muda jadi William ingin fokus ke karirnya dulu daripada harus repot-repot memikirkan masalah cinta.
"Louis.."
William menghampiri Louis yg terduduk dibawah sofa tanpa penerangan, hanya ada sinar bulan yg berasal dari tirai jendela yg terbuka.
"Nii-san"
"Apa yg terjadi Louis?"
William menarik Louis agar duduk diatas sofa. Lantai ubin terlalu dingin untuk saat ini karena menjelang musim dingin. William mengelus bahu adiknya tersebut karena ia bisa melihat Louis tidak dalam kondisi baik. Wajah adiknya begitu murung.
"Aku tidak mau bilang."
William menekuk alisnya ketika Louis menundukkan wajah. Ia kemudian memeluk Louis dan mengusap-usap punggung yg lebih kecil darinya itu.
"Aku kakakmu. Aku berhak tau apa yg membuatmu murung seperti ini."
Louis memejamkan mata menikmati sentuhan dari William. Ia balas memeluk William dan mencengkram kemeja bagian belakang sang kakak.
"Aku bertengkar dengan Albert nii-san." Akhirnya Louis memutuskan untuk bercerita.
Flashback
Pagi ini Louis menagih jawaban dari Albert. Albert hanya bisa menggertakan giginya dan mendudukkan diri di tempat tidur. Louis sendiri duduk disebelah Albert.
"Jadi siapa Mycroft Holmes itu Albert nii-san?"
"Louis dengarkan aku."
Louis hanya bisa mengalihkan pandangannya kearah lain ketika kedua pipinya ditangkup oleh Albert. Ia tau orang itu siapa dan Louis hanya ingin memastikan jawaban langsung dari Albert.
"Mycroft Holmes. Dia seorang detektif dan entah kenapa ia tertarik padaku." Albert menatap Louis dan Louis tidak suka tatapan bersalah Albert ketika saat ini jarak wajah mereka begitu dekat.
"Aku mau memulai hal baru dengannya Louis, sebaiknya hubungan kita hanya sebatas kakak dan adik saja. Hubungan sedarah tidak akan berjalan dengan baik untuk kedepannya Louis."
"Nii-san memutuskannya sendiri tanpa persetujuan dariku. Ini kah yg nii-san sebut 'diantara kita harus saling percaya'?"
Albert memejamkan matanya sesaat lalu memeluk Louis dengan erat. Jujur Albert sendiri tidak menginginkan ini tapi ia tidak mau karena hubungannya ini malah persaudaraan mereka rusak, terlebih hubungan sesama lelaki yg sedarah pasti akan mengakibatkan mereka menjadi gunjingan orang lain.
"Maafkan aku Louis. Ayo akhiri semua ini."
Louis tau cepat atau lambat pasti akan seperti ini akhirnya. Ia lepas paksa pelukan Albert dan menatap langsung mata emerald tersebut. Tatapan luka dari Louis mampu membuat hati Albert mencelos.
"Itu bukan solusi nii-san. Kau memulai hubungan dengannya tanpa aku tau sementara kau masih memperlakukanku layaknya seorang kekasih. Aku tidak pernah sekalipun berpikir mengakhiri ini semua dengan perselingkuhan."
"Louis maafkan aku..."
Flashback end
Louis tertidur di bahu William setelah menceritakan masalahnya. William tau hubungan diantara Albert dan Louis dan William menerimanya asalkan mereka bahagia jika bersama. William mengerti Albert melakukan ini untuk kebaikan mereka semua tapi menurutnya cara Albert lah yg salah. Ia menjalin hubungan dengan orang lain, dan itu sama saja ia telah menghianati Louis karena ia masih memperlakukan Louis layaknya seorang kekasih.