Apakah keputusannya ini tepat? Apa keputusannya ini tidak akan membuatnya menyesal seumur hidupnya? Louis tidak tau. Ia hanya ingin melupakan Albert barang sebentar saja jadi ia melakukan hal yg sama seperti Albert. Ia mencari seorang pengganti dan itu merupakan berandalan kelas sebelah yg dulu pernah menyatakan cinta tapi Louis tolak. Salah satu alasan Louis dibully juga karena penolakan tersebut tapi hal itu sama sekali tidak diketahui baik oleh Albert ataupun William.
"Kau takut?" Pemuda itu bertanya pada Louis, berbisik di telinga bungsu Moriarty tersebut karena suara musik memenuhi ruangan berbau alkohol dan penuh dengan asap rokok. Saat ini mereka berada di bar dan Louis mau saja diajak kesana karena seperti yg tadi dibahas, Louis ingin melupakan Albert barang sebentar saja.
Pemuda yg mengajaknya sebenarnya tampan sayang dia itu orang yg brengsek. Ia hanya memacari orang untuk sekedar bersenang-senang dan selang beberapa hari ia pasti telah bersama orang yg berbeda. Berbeda dengan yg lain, pemuda itu malah terus mengicar Louis sampai membullynya karena pernah ditolak. Biasanya ia tidak pernah ditolak, sekalinya ditolak ia langsung mencari pengganti tentu saja setelah membully orang tersebut sekali lalu meninggalkannya sementara Louis dibully beberapa kali sebelum kejadian Louis hampir jatuh dari atap tersebut.
"Aku tidak takut." Louis menjawab dengan kalem. Ia duduk di salah satu kursi dengan penerangan yg minim paling pojok dan temannya itu pun ikut duduk disana.
"Kau mau pesan apa Louis?"
"Aku pesan yg sama denganmu saja, Enders-san."
Pemuda bernama Enders itupun memesan minuman yg jarang didengar oleh telinga Louis pada seorang bartender dan tak perlu menunggu lama pesanannya itupun datang.
"Jadi apa alasanmu mau menerimaku Louis?"
Louis menggeleng. "Hanya ingin."
Enders tidak puas dengan jawaban itu lalu perlahan ia meraih dagu pemuda manis di hadapannya. "Kau tidak berniat balas dendam padaku dengan cara mau menjadi kekasihku bukan?"
Balas dendam? Apa dengan ia melakukan hal ini ia telah balas dendam pada Albert? Louis tidak pernah berpikir bahwa ini adalah balas dendam, ia hanya ingin melupakan Albert dengan mencari penggantinya.
"Na Louis." Enders mendekatkan wajahnya ke wajah Louis. Hampir saja ia mencium Louis sebelum tubuhnya tertarik kebelakang hingga Enders terduduk di lantai. Pelaku penarikan tak lain adalah Albert dan dibelakang Albert tampak Mycroft hanya berdiri dalam diam.
"Apa-apaan kau ini?!" Enders emosi sehingga ia bangkit dan menarik kerah baju Albert. Beberapa pasang mata menatap mereka sesaat namun setelahnya para pengunjung bar kembali menikmati minuman dan musik yg menggema.
Enders sendiri hendak melayangkan pukulan namun ditahan oleh Mycroft. Tatapan pria itu begitu dingin membuat Enders perlahan melepaskan cengkramannya pada Albert.
"Cih."
Enders menarik tangan Louis hendak meninggalkan tempat itu tapi Albert menghentikan langkahnya.
"Jangan sentuh adikku!"
"Adik--"
"Aku tidak pernah melarangmu pergi dengan siapapun jadi biarkan aku pergi, Albert nii-san."
Albert menggertakan giginya. "Aku tau seperti apa orang ini Louis, kau pikir aku akan membiarkan orang ini menyakitimu?!"
"Kau, sebaiknya kau pergi." Mycroft berinisiatif menarik Enders bak menarik seekor kucing kecil, menyeret pemuda itu menjauh dari dua bersaudara Moriarty.
"Louis kau pulanglah ke rumah, aku akan mengantarmu."
Louis menampik tangan Albert yg menyentuh bahunya. "Kau bebas melakukan apapun sementara aku selalu kau kekang, kau benar-benar tidak adil nii-san."