William terdiam beberapa saat. Ia tidak menyangka Sherlock akan bergerak secepat ini untuk mengikat dirinya. Kini di hadapannya Sherlock menunjukkan dua cincin untuk pasangan. Satu cincin ia jadikan kalung sedangkan satu cincin lagi hanya cincin yang polos.
"Apa ini Holmes?"
Sherlock tersenyum dan memamerkan kedua benda tersebut. "Aku memberimu pilihan Liam. Pilihlah cincin jika kau mau menerimaku menjadi pasangan hidupmu dan jika kau tidak siap kau boleh memilih cincin yg kubuat jadi kalung ini."
"Tidak ada pilihan untuk menolak?" William mencoba menggoda Sherlock. Sherlock sendiri tertawa mendengar pertanyaan William.
"Sayangnya aku tidak suka ditolak Liam."
William tersenyum. Ia mengambil cincin kalung, membuat senyuman Sherlock lenyap.
"Aku pakai ini untuk sementara, jika pakai cincin sepertinya rawan hilang."
Sherlock kembali mengembangkan senyumannya. "Jadi?"
"Aku menerimamu, Ho--Sherlock."
Senyum Sherlock semakin melebar. Ia raih tangan kiri William lalu menyematkan cincin perak tersebut di jari manis kekasihnya sekaligus calon pendamping hidupnya tersebut.
"Terima kasih Liam." Sherlock memeluk erat tubuh William. Ia benar-benar beruntung bisa mendapatkan pujaan hatinya. Sekarang yang perlu ia lakukan hanya memperkenalkan William pada keluarganya. Keluarganya pasti senang memiliki calon menantu yang cantik dan jenius seperti William.
"Liam aku mencintaimu."
"Aku juga mencintaimu Sherlock."
William melepaskan pelukan Sherlock hanya untuk mengecup bibir nya.
"Dua hari lagi aku harap kau mau bertemu keluargaku." Usai William melepas ciumannya Sherlock kembali berujar.
"Secepat itu?"
Sherlock tersenyum dan mengacak rambut William, dari raut wajah sepertinya pemuda kesayangannya ini tengah gugup.
"Kau tenang saja Liam mereka tidak galak kok."
"Aku tidak yakin dengan ucapanmu Sherlock, lihatlah kakakmu."
Sherlock tertawa keras mendengar ucapan William. Mycroft galak katanya? William tidak tau watak asli kakaknya dan hanya menilai dari wajahnya saja.
"Kenapa kau malah tertawa?"
"Mycroft tidak seperti apa yang terlihat Liam, kau bisa tanyakan itu pada Albert kakakmu."
William hanya diam.
"Hei kenapa malah membicarakan orang lain? Lebih baik kita membicarakan masa depan ."
Sherlock merebahkan kepalanya di pangkuan William. Sofa sudah empuk ditambah berbaring berbantalkan paha William sungguh bisa membuat Sherlock mengantuk.
"Kau pasti begadang untuk menyelesaikan penemuanmu." William menggelengkan kepala dan mengelus kepala Sherlock dengan lembut.
"Liam aku ngantuk."
"Tidur di kamarku saja sana."
______________________________________
Sherlock ikut terjun dari jembatan dan kini ia harus menahan rasa sesak dadanya karena dipenuhi air di dalam tubuhnya. Ia bisa melihat satu sosok lagi yg tubuhnya mengambang dan segera saja Sherlock meraih tubuh itu kedalam dekapannya.
'I catch you Liam' Sherlock berujar dalam hati. Ketika ia melepas pelukannya sosok William ternyata masih memiliki sedikit kesadaran. Sherlock tersenyum lembut dan mengecup bibir pemuda tersebut yang mungkin merupakan ciuman terakhir mereka. William sendiri dengan sisa tenaga yang ia miliki membalas ciuman Sherlock dan mengalungkan tangannya di bahu sang detektif.