Klan Hamada

345 34 0
                                    

"Shikamaru, apa kau memiliki informasi tentang klan Hamada?" tanya Sai.

"Aku sudah menanyakan tentang klan Hamada pada Raikage, mereka adalah klan yang hampir punah. Hanya ada dua orang yang tersisa di klan Hamada. Satu orang telah memutuskan meninggalkan Kumogakure dan tidak lagi menjadi Shinobi sementara seorang lagi adalah Hamada Kento yang termasuk Shinobi di Kumogakure."

"Apa yang menyebabkan mereka hampir punah?"

"Kudengar ada tragedi mengerikan yang menimpa mereka."

"Tragedi?"

"Ya pembantaian massal."

"Apakah sama seperti klan Uchiha."

"Ya, mungkin saja, tapi kita akan mencari tahu kejelasannya dulu, kita akan bertemu dengan ahli sejarah Kumogakure. "

"Oh begitu, lalu apa yang akan kita lakukan pada dua orang klan Hamada, apa kita langsung menetapkannya sebagai tersangka."

"Kita tidak bisa langsung menarik kesimpulan, yang jelas kita harus mencari klan Hamada yang meninggalkan desa dan membawa Hamada Kento ke Konoha untuk mendapat informasi darinya dahulu."

"Aku mengerti, tapi jika Kento adalah dalang dari semua ini, dia pasti akan curiga pada kita."

"Oleh karena itulah, kita harus menyelidikinya dahulu di Konoha. Aku akan meminta Ichigo-san untuk menyelidikinya."

"Aku mengerti Shikamaru."

"Baiklah, sekarang ayo kita temui ahli sejarah Kumogakure."

Mereka pun meninggalkan penginapan dan bertemu dengan ahli sejarah Kumogakure di perpustakaan.

"Selamat pagi, saya Nara Shikamaru dari Konohagakure, apa Raikage telah memberitahu Anda tentang kedatangan saya," Shikamaru memperkenalkan dirinya dengan sopan.

Pria yang berusia enam puluh tahun itu pun mengamati Shikamaru lekat-lekat. Ia membenarkan kaca matanya dan menutup buku yang tengah dibacanya.

"Oh kau adalah ketua aliansi Shinobi.  Raikage telah memberitahu sebelumnya." Pria tua yang merupakan ahli sejarah itu, berdiri dari kursinya. Mulai berjalan ke sebuat ruangan di pojok perpustakaan.

"Ayo bicara di ruanganku."

Shikamaru dan Sai pun segera mengikuti ahli sejarah itu. Setelah itu, mereka segera menempati tempat duduk yang telah disediakan.

"Sebelumnya, perkenalkan namaku Morito. Jadi, apa yang bisa kubantu?"

"Bisakah Anda memberitahu kami tentang klan Hamada," kata Shikamaru.

"Bolehkah aku tahu mengapa kau menanyakannya?"

"Iya, akan saya jelaskan. Beberapa bulan yang lalu kami menangkap beberapa orang Shinobi yang melakukan perampokan serta pembunuhan. Setelah kami selidiki mereka memiliki sebuah segel yang diduga segel dari jutsu klan Hamada."

Shikamaru menjelaskan situasi yang dihadapinya tak lupa menunjukkan foto segel di kepala pelaku kejahatan.

"Aku mengerti, kalian berpikir otak dari kejahatan itu adalah klan Hamada."

"Benar."

"Kalian sudah tahukan, bahwa hanya ada dua orang yang tersisa dari klan Hamada di dunia ini."

Shikamaru dan Sai menganggukkan kepalanya menandakan bahwa mereka telah mengetahuinya.

"Bisa Anda jelaskan apa yang terjadi pada anggota klan yang lain?" tanya Sai.

Morito menghembuskan napasnya, kemudian berkata, "Klan Hamada merupakan klan yang istimewa, mereka bisa menghapus dan menanamkan ingatan lain di kepala korbannya, dengan kata lain mereka bisa memanipulasi orang lain. Karena kemampuannya itu mereka memiliki kedudukan yang penting di desa, dan karena itu pula mereka ditakuti oleh klan lainnya."

"Enam belas tahun yang lalu perwakilan tiap klan di Kumo menyebarkan rumor bahwa Raikage dan orang-orang penting di desa ini telah dimanipulasi oleh klan Hamada. Padahal itu hanya rumor yang disebarkan oleh orang-orang yang iri dengan klan Hamada yang diistimewakan oleh Raikage. Kecemburuan itulah yang menyebabkan mereka diam-diam menyiapkan rencana pembunuhan klan Hamada. Mereka menyewa banyak pembunuh bayaran untuk memuluskan rencana mereka."

"Sama seperti klan Uchiha di Konoha, klan Hamada dibunuh secara kejam pada hari itu. Saat Raikage mendapat informasi tentang kejadian itu semua sudah terlambat, hanya ada seorang bayi yang selamat. Tapi, rupanya keluarga Kento sedang berlibur di luar desa, sehingga mereka terhindar dari tragedi itu. Setelah itu Raikage memerintahkan menangkap semua pelaku. Para pembunuh bayaran itu akhirnya tertangkap dan dihukum dengan berat tetapi otak dari semua kejadian itu tak pernah terungkap. Setiap klan saling menuding satu sama lain. Hingga akhirnya, kasus itu ditutup agar tidak terjadi perang saudara."

"Apa yang terjadi dengan keluarga Kento dan bayi itu?" tanya Shikamaru.

"Keluarga Kento sangat marah dengan apa yang menimpa keluarga mereka. Namun, Raikage berhasil meyakinkan mereka untuk tetap tinggal di Kumo dan tetap menjadi Shinobi Kumo. Hanya karena rasa kecintaannya terhadap tanah airlah yang membuat mereka bertahan dan perlahan memaafkan orang-orang yang telah menghabisi klannya. Sementara bayi yang selamat itu ternyata anak dari adik ayah Kento. Jadi merekalah yang merawatnya."

"Dimana mereka saat ini?" tanya Sai.

"Seperti yang kalian tahu hanya ada satu orang dari klan Hamada yang ada di desa ini, yaitu Hamada Kento. Orang tuanya telah meninggal saat perang dunia keempat. Sementara bayi yang ditemukan itu kini sudah berusia enam belas tahun, ia memutuskan meninggalkan desa tepat setelah mengetahui bahwa paman dan bibinya meninggal saat perang."

"Apa dia tahu apa yang terjadi pada keluarganya?" tanya Shikamaru.

"Tidak, tidak ada yang diperbolehkan memberitahunya, dan selama bertahun-tahun pula tak boleh ada yang membicarakan kejadian itu hingga sekarang."

Morito bangkit dari duduknya dan berjalan menuju rak buku, ia mengambil salah satu buku tua di rak paling atas.

"Ini adalah catatan yang kutulis tentang klan Hamada, kalian bisa menyalinnya," ucap Morito sambil memberikan buku yang cukup tebal itu.

"Terima kasih banyak."

Merekapun segera menyalin catatan itu. Sampai tak terasa, matahari mulai tenggelam di ufuk barat.

Setelah meninggalkan perpustakaan, mereka segera kembali ke penginapan.

"Besok, kita bawa Hamada Kento ke Konoha."

"Siap."


Celah cahaya pada awanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang