Hallo guys!
Kamu termasuk si pembully atau korban?
Kalo kamu dulunya suka membully teman, apa yang kamu sesali sekarang?
Kalo kamu seorang korban, apa yang akan kamu katakan kepada si pembully jika ia ada di depanmu?
.
.
.
Hati-hati yang suka membully teman, karena kejadian itu tak pernah hilang dari ingatan. Luka itu akan terus membekas, tak akan pernah hilang walaupun kau selalu menganggap "Cuma Bercanda". Bahkan kau tak rela mengucapkan kata maaf dan seolah kau adalah orang terbaik di dunia. Trauma berat yang dirasakan mereka, takut menghadapi dunia, bahkan selalu berharap tak ingin dipertemukan dengan teman sepertimu. Tak semua orang bisa membalas dengan pembuktian dan tak sedikit orang yang membalasnya dengan doa, entah itu kebaikan bahkan keburukan. Lalu apa yang bisa kau lakukan sekarang? Biarlah itu menjadi urusanmu, sekarang giliran aku yang tak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story WhatsApp
No FicciónNyata adanya. No Feedbackan. Jika merasa termotivasi silahkan vote. Ingin memberi kritik dan saran? Silahkan komentar. Jika merasa ini tulisan bermanfaat silahkan share sebanyak-banyaknya, karena bisa saja orang lain lebih membutuhkan tulisan ini. T...
