Aku pernah privasi orang yang menurutku dia gak harus tau tentang diriku. Tau kan gimana sikap orang? Ngomongin di belakang, nyindir bahkan merasa tersindir. Pas aku privasi mereka, terus aku ketauan kalo ngeprivasi, mereka auto gak terima dong. Capek ngeladeninnya. Sampe aku sadar ya sekarang, yaudah kalo orang lain mau tau sok liat, cuma agak aku kontrol storynya. Oke dampak pas gak privasi, yah ada aja yang gak suka blabla, kadang kalo aku gak bisa ngontrol diri, suka gak sengaja pasti bikin mereka yang gak bisa diam sakit hati._
'''Coba menurut kamu siapasih yang berhak jadi close friend? Pasti beda-beda.''' Semua orang punya privasi masing-masing yang bisa dishare ke orang yang ia percayai, sahabat ; teman dekat ; teman yang bisa dipercayai. Okey semua orang punya arti masing-masinglah ya.
|Sosial Media|
Membuat ruang tanpa batas, tak mengenal jarak dan hubungan dekat atau tidak. Semua bisa dishare sebebas-bebasnya, dari curhatan bahkan masalah pribadi, foto kegiatan sendiri bahkan keluarga.Ada beberapa hal yang gak bisa kita kontrol, termasuk omongan orang lain. Apapun keputusan kamu, kamu harus berani terima resiko. Yaudah demi ketenangan, apapun dilakuin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story WhatsApp
No FicciónNyata adanya. No Feedbackan. Jika merasa termotivasi silahkan vote. Ingin memberi kritik dan saran? Silahkan komentar. Jika merasa ini tulisan bermanfaat silahkan share sebanyak-banyaknya, karena bisa saja orang lain lebih membutuhkan tulisan ini. T...