Superhero University Chapter 10

711 20 7
                                    

Thanks for all readers! Maaf kalo updatenya lama soalnya lagi persiapan ujian hehe.
_____________________________________

Sesampai di kamar setelah membersihkan diri, kru mengenalkan kepada kami anggota kontingen dari negara negara lain.

Pertama, kami dikenalkan dengan kontingen dari Rusia. Kontingen laki  bernama Kramer Chekov dan kontingen perempuan bernama Susan Triankova. Kramer berambut pendek dan berwarna blonde, berbadan tegap dan tinggi, serta memiliki raut muka yang garang. Sedangkan Susan memiliki badan yang terlalu sixpack untuk seorang perempuan, berambut cepak, dan menurutku tidak pernah tersenyum.

Kemudian, kami dikenalkan dengan kontingen dari Jepang, Kuro Daruko dan Michiyuki Daruko. Mereka bersaudara. Kuro sedikit lebih tinggi dariku, berambut hitam lurus, dan tidak terlalu berotot. Sedangkan Michiyuki berambut pendek, dan sangat mirip dengan Kuro.

Setelah kami dikenalkan dengan beberapa kontingen berikutnya, kami segera pergi ke ruang makan untuk makan siang.

Setelah makan siang, seluruh kontingen pergi ke ruang latihan untuk latihan bersama.

Sesampainya di ruang latihan, aku takjub melihat ruangan ini. Tempatnya sangat luas, dengan peralatan yang sangat lengkap, serta berbagai senjata yang sangat menarik siap digunakan.

"Wow, sangat berbeda jauh dengan tempat latihan di Indonesia." Kataku pada Aisyah.

Aisyah tidak menghiraukanku. Dia masih takjub melihat ruangan ini.

"Oke, semuanya!! Dengarkan aku! Kalian bisa menggunakan semua peralatan di sini, dengan satu syarat, jangan bertengkar jika belum waktunya! Kalian bukan manusia biasa! Kalian adalah makhluk aneh yang mempunyai kekuatan! Jadi, gunakan kekuatan itu dengan baik. Mengerti?" Jelas Jendral Hank Evans.

"Siap mengerti!" Teriak seluruh kontingen.

"Oke, bubar!" Kata Jendral Evans.

Aku pergi menuju tempat latihan mengangkat beban. Pertama-tama, aku mencoba mengangkat beban 10 kg. Lalu kunaikkan menjadi 20 kg. Rupanya mengangkat beban 20 kg tidak seringan yang kukira.

"Dasar culun, begitu saja tidak kuat!" Teriak salah satu kontingen yang sedang mengantri untuk menggunakan alat ini.

Aku tidak menghiraukannya dan tetap melanjutkan mengangkat beban sampai akhirnya salah satu kontingen tadi berteriak lagi "sudahlah, kalau tidak bisa bilang saja! Dasar memalukan." Ejek salah satu kontingen tadi.

Aku langsung melempar barbelku dan menghampiri kontingen tadi yang rupanya bernama Gust.

"Diam. Aku tidak pernah mengejekmu. Dan aku tidak ingin diejek. Mengerti? Segera pergi dari hadapanku sebelum sesuatu buruk terjadi." Ancamku kepada Gust.

"Apakah kau mengancamku, anak kecil?" balas Gust sambil mengepalkan tangannya di depan wajahku.

Aku mendorong Gust dengan keras ke tembok. Tetapi Gust tidak diam saja. Dia menahan doronganku dan membenturkanku ke meja barbel. Gust menendangku hingga aku terpental. Dia menghajarku habis-habisan. Aku mencoba melawan dengan membalas tinjuan ke wajah Gust.

"HENTIKAN SEKARANG JUGA!" Lerai Jendral Evans.

"Bubar sekarang juga. Robert, Gust, ke ruanganku sekarang juga!" Perintah Jendral Evans.

_______________________________________

Thanks for reading!! Kritik dan saran sangat ditunggu!!

Superhero universityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang