Superhero University Chapter 14

181 5 1
                                    

Thank you so much for read, comment, and vote my story. Im still looking for another critics for my greater good! Please, enjoy!
_________________________________

Yap. Aku terdiam.

Aku dan Leia menunggu Kramer kembali dari sumber suara.

Aku melihat Kramer kembali dari sumber suara dengan tergesa-gesa.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanyaku.

"Kita akan melawan 2 tim sekaligus. Aku harus tahu kekuatan kalian supaya aku bisa membagi posisi." Tegas Kramer.

"Aku hanya bisa beregenerasi. Tapi aku juga bisa bertarung, sedikit." Kataku.

"Kau tidak berguna. Jadi pemikir saja." Jawabnya ketus padaku.

"Bagaimana denganmu, Leia?" Lanjut Kramer.

"Aku bisa membuat waktu menjadi lambat, atau aku yang melaluinya begitu cepat? Pokoknya seperti itu." Jawab Leia bingung.

"Oke, aku akan menganggap bahwa kau cepat. Kau akan menjadi penyerang. Aku akan melindungi kalian. Tugas kita adalah membuat kedua tim menyerah. Semudah itu. Paham?" Jelas Kramer singkat.

Ketika aku hendak bertanya, Jendral Evans sudah berteriak memerintahkan kami untuk segera bersiap. Kami mendapat giliran ronde kelima.

Akhirnya tiba giliran kami untuk 'diseleksi atau menyeleksi.'

Sebelum pertandingan dimulai, aku menyeletuk kepada Kramer,

"Memang kekuatanmu apa?"

"Lihat saja nanti." Jawabnya singkat.

"Ya! Pada hitungan ketiga, pertandingan ronde kelima akan dimulai! Semoga beruntung! Satu... Dua... Tiga!" Teriak Jendral Evans.

Aku, Kramer, dan Leia segera memunggungi satu sama lain dan aku harus memikirkan bagaimana caranya untuk membuat kedua tim menyerah.

Tim A menyerang menggunakan kekuatan es. Aku tidak mengenal seorang pun anggota tim A. Penyerangnya adalah anak laki-laki berambut abu-abu kehitaman dengan tatapan sedingin kekuatannya. Sedangkan pemikirnya adalah perempuan berkaca mata yang sepertinya dapat membaca pikiran karena setiap serangan dari Leia dapat dibaca dan dihindari oleh tim A. Lalu pelindungnya adalah seorang laki-laki yang bisa membuat shield energy. Dia bertubuh kurus dengan mata sipit dan rambut hitam keriting.

Sedangkan tim B menyerang menggunakan kekuatan electrical force, yaitu bisa memberi kejutan ke siapapun dengan sengatan listriknya. Penyerangnya adalah seorang gadis berambut pirang yang menurutku, dia lebih pantas menjadi model daripada mengikuti kegiatan pelatihan apalah ini. Percaya padaku, jika aku bertemu dia di tempat lain selain di sini, aku sudah pasti jatuh hati padanya. Kemudian, pemikirnya adalah seorang lelaki berdarah latin bertubuh kekar yang anehnya, dia lebih pantas untuk menjadi pelindung dibandungkan menjadi pemikir. Pelindung tim B adalah perempuan kekar berkulit sawo matang dengan rambut hitam legam dan berpakaian layaknya Amazonian asli. Kurasa kekuatannya adalah sangat kuat. Yang aku maksud sangat kuat adalah, memegang bola es sangat besar hanya dengan satu tangan. Aku tidak heran, karena Amazonian memang terkenal dengan lingkungan yang ekstrem.

"Kekuatan tim kita adalah kecepatan, sedangkan mereka es dan listrik." Pikirku.

"Apa yang harus kita lakukan?" Teriak Leia sembari bersiap untuk mengeluarkan kekuatannya.

"Robert! Tugas pemikir adalah berpikir dengan cepat! Apa yang harus kita lakukan?!" Sahut Kramer.

Sebelum aku bisa menjawab, sebuah bola es besar dari arah tim A datang menerjang timku. Selang waktu sepersekian detik, badan Kramer berubah menjadi berwarna metal dan menghadang bola es tersebut. Dentuman keras terdengar saat bola es berhadapan dengan Kramer.

"Sial! Kramer, kau tidak apa-apa?" Tanyaku sambil menolong Kramer.

Tiba-tiba muncul sebuah ide jenius yang mungkin bisa mengalahkan dua tim sekaligus.

"Es adalah konduktor listrik yang sempurna! Jika aku bisa membuat mereka berdua saling menyerang, buat apa timku susah-susah memberi serangan?" Pikirku.

"Leia, bawa kita ke antara tim A dan tim B secepat mungkin!" Sahutku sambil menggotong Kramer.

Kurang dari sedetik, kami bertiga sudah berada di antara tim A dan tim B.

"Kramer, kau harus alihkan perhatian pelindung Tim A dan Tim B. Hantam mereka dengan bantuan Leia. Leia, bawa Kramer dengan cepat! Tanpa pelindung, tidak ada yang dapat menghadang serangan kedua tim." Perintahku.

Dengan kekuatan Leia, dia berlari kencang dengan membawa Kramer. Dalam sekejap, Kramer sudah berhadapan dengan pelindung tim A. Untungnya, pelindung tim A berbadan mungil yang membuat Kramer dengan mudahnya melempar dia keluar dari arena.

"Tim A selesai, giliran tim B." Bisik Kramer.

Leia melaju ke arah tim B dengan Kramer. Sesampai di sana, Kramer langsung berhadapan dengan pelindung tim B. Karena kekuatan mereka hampir setara, pertarungan sengit pun terjadi.

Kramer berusaha menghantam pelindung tim B, namun berbagai pukulan Kramer ditangkis dan dibalas dengan sebuah bantingan keras ke arah lantai. Kramer mengerang kesakitan. Aku tidak mungkin hanya berdiri di sini melihat Kramer dihabisi. Aku berlari ke arah Kramer dan melancarkan tinjuan yang mungkin dirasa pelindung tim B sebagai tepukan kecil.

"Oh hai. Halo." Kataku lemah.

Pelindung tim B tersenyum dan meninjuku tepat di wajahku yang tampan. Sekarang tidak lagi.

"Dasar bocah bodoh." Sahut pelindung tim B.

"Siapa yang kau bilang bodoh?" Teriakku ke arahnya.

Raut wajah pelindung tim B berubah terkejut ketika melihatku bangkit tanpa bekas memar maupun luka sedikitpun.

"Oh yeah, omong-omong, kau tidak akan bisa melukaiku. Kramer, pergi dan lanjutkan rencana kita!" Sahutku sambil bersiap melancarkan pukulan untuk mengulur waktu.

Kramer berlari ke arah Leia dan berkata,

"Kita harus tetap melanjutkan rencana. Pancing perhatian para penyerang ke arah kita, dan ketika mereka akan menyerang, bawa kita pergi dari tempat ini. Paham?" Seru Kramer.

"Ayo kita lakukan hal ini." Kata Leia.

Leia berlari ke arah tim B dan memberi tendangan yang cukup keras untuk membuat penyerang tim B marah dan kembali ke titik kumpul tim B.

Sedangkan Kramer membutuhkan sedikit waktu untuk menangkap bola es yang dilempar bertubi-tubi dan mengembalikannya ke arah penyerang tim A dan kembali ke titik kumpul.

"Baik, perhatian mereka berdua sudah tertuju kepada kita. Tunggu mereka menyerang lalu jemput Robert dan pergi dari sini." Bisik Leia kepada Kramer.

Penyerang tim A dan B mengumpulkan semua amarah dan kekuatan mereka dalam sebuah serangan yang diarahkan ke Leia dan Kramer. Ketika serangan diluncurkan, Leia dan Kramer tiba-tiba sudah tidak ada di situ. Alhasil, mereka saling menyerang satu sama lain dan sebuah ledakan listrik pun tidak terhindarkan.

Aku, Leia dan Kramer sudah berada di luar arena ketika hal itu terjadi. Jendral Evans segera menghentikan permainan.

"Apakah tidak ada yang terluka?" Tanya Jendral Evans.

"Siap, tidak pak." Jawab kedua tim.

"Sebentar, dimana tim C?" Lanjut Jendral Evans.

"Kami di sini pak. Sehat dan selamat." Sahutku dari arah luar arena.

Jendral Evans terkejut dan membuat raut senyum di wajahnya.

___________________________________

Sebelumnya bener2 mjnta maaf  karena sibuk banget.... sorryy for all followers and readers. Next time bakalan berusaha untuk regularly upload! Thank you so much for staying!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Superhero universityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang