"jadi siapa lawan kita?"
Chan memulai percakapan.
Minho menghela nafas pelan.
"dari sekolah sebelah, The Boyz"
"APA!!!"
Teriak mereka semua kecuali Changbin, Minho dan Hyunjin.
"apa yang salah dengan The Boyz?"
Tanya Hyunjin.
"kamu serius gak tau?"
Jeongin menunjuk Hyunjin, Hyunjin hanya menggelengkan kepalanya.
"The Boyz, tim dancer yang sering memenangkan kejuaran mereka tak pernah kalah"
Kata Seungmin
"kamu gila ngajak aku lomba lawan orang yang profesional kaya mereka?"
Jisung menatap Hyunjin marah
"semua orang tau siapa itu The Boyz gak mungkin kalo sampe ada yang gak tau, cuman orang gua yang gak tau"
Kata Felix
Hyunjin membuka mulutnya tak percaya.
"aku.... Orang gua....."
Ucapnya dramatis.
"gak akan ada kesempatan sudahlah kalian buang waktuku"
Chan keluar dari ruangan itu, di ikuti yang lainnya.
"HEH KALO GAK BERUSAHA MANA TAU"
"WOY KEMBALI KEMARI"
"DASAR KALIAN PARAH, PENGECUT, PECUNDANG!"
"AIS MAKAN GRATISKU"
Hyunjin terus menyumpah serapahi mereka.
Sedangkan Minho kembali terduduk.
"tak ada harapan Changbin"
"aku akan keruang guru siapa tau di ijinkan"
Brakkk
Minho membuka pintu ruang guru dengan kencang, tetapi tak ada yang peduli guru guru disana sibuk dengan kertas serta telepon.
"YEOROBUN! AKU INGIN MEMBUAT EXTRACURRICULAR"
Semua guru menghentikan kegiatannya, menatap Minho sebentar lalu kembali ke giatan sebelumnya.
"YEOROBUN! SIAPA YANG KOSONG DAN MAU JADI PENANGGUNG JAWAB!!!"
Kegiatan semua guru kembali terhenti, lalu saling berbicara.
"pak yugyeom ah, iya dia"
"ho ho iya dia kosong biar pak yusyeom saja"
"eodiya?"
"ruang Bimbingan konseling"
"ah benar dia diruang BK"
Minho menatap semua guru dengan senang
"KAMSAHAMNIDA! YEOROBUN HAENGBOKHASSEO NE! ANNYEONG!"
"ne ne annyeong annyeong"
"ne annyeong"
"dia itu dari murid mana"
"ntahlah wajahnya banyak mirip juyeon the boyz"
"hais aku suka dancer itu"
"dia Lee Minho, anaknya cerdas"
"oh, bisa begitu ya?"
"apanya pak kim?"
"nama dan wajah bisa pasaran seperti itu"
"hais yang penting dia ganteng tidak sepert kamu, sudah tua, keriput, pelupa, suka menjulit ingat umur Bapak"
Minho kini di depan ruang konseling dengan sebuah kertas di tangannya, perijinan.
Minho mengetuk pintu, lalu menerobos masuk sebelum diberitau untuk masuk.
"anda pak Yugyeom?"
"hem"
"be-begini"
Minho duduk disalah satu kursi, sedangkan pak Yugyeom sedang berdiri menata meja.
"kami ah engga, aku ditantang lomba dance dan aku butuh persetujuan untuk itu agar sekolah mengijinkan, dan bisakah bapak menjadi penanggung jawab kami?"
Tangan Yugyeom yang tadinya menata terhenti.
"engga"
Katanya, lalu kembali menatap meja.
"pak tolong, kami pasti berusaha dengan keras"
"kamu mau ngelawan dancer yang jago kaya mereka?"
"jika belum dicoba tak akan tahu"
Yugyeom mengambil kertas.
Kemudian tertawa melihat hanya ada 3 nama dikolom anggota di kertas itu.
"kamu tau, Extra minimal beranggota 8 jika ingin membuatnya"
Minho bediri
"aku masih bisa cari anggota lain"
"hahaha kamu gak akan bisa, mereka gak akan mau, apa lagi saat kamu memberitau lawan mereka siapa"
Minho keluar dengan wajah sendu, dibalik pintu Minho masih mendengar Yugyeom yang berbicara sendiri.
"mengalahkan mereka? Mimpi"
KAMU SEDANG MEMBACA
to be WIN✔
HumorTerlalu kesal karena Changbin selalu saja diganggu oleh sekolah sebelah, Minho malah membuat kesalahan dengan mengiyakan tantangan yang mereka berikan. Jika minho gagal dia harus meninggalkan korea. Tempat impian nya [catatan: pendek, gaje, gajelas...