Jisung memakai maskernya dan masuk kesebuah toko tentu untuk membeli roko.
Jisung mengelilingi toko sebentar.
"paman"
Kaki Jisung terhenti saat mendengar suara yang sangat familiar.
"eh Minho"
"paman ada yang harus aku bicarakan sama paman ini serius"
"oh oke oke paman akan tutup tokonya"
Jisung mengambil sebungkus kotak roko.
"biar aku yang jaga kasir"
Ucap Minho.
Jisung menghampiri kasir untuk membayar rokoknya.
"kamu masih anak sekolah ya?"
Ucap Minho pada Jisung, sepertinya Minho tak mengenali Jisung karena Jisung memakai masker.
"roko itu gak baik nanti kamu mati gimana? Ya gak gimana gimana sih paling dikuburin"
Minho mengambil roko, menggantinya dengan setoples permen loli.
"mending ini aja harganya sama"
Jisung mengeluarkan uangnya tanpa protes, Jisung mengambil permen permen manis itu ketangannya.
"eh tunggu dulu, karena ini hari terakhir aku disini, aku mau kasih ini taraaaa"
Minho mengeluarkan sebuah gantungan kucing putih.
"ini bakalan aku kasih kepelanggan yang aku suka, karena itu kamu ini ambil"
Jisung mengambil gantungan itu.
"aigo kamu lucu banget"
Minho mengelus rambut Jisung.
Seketika Jisung terpaku, rasanya elusan itu seperti ibunya yang telah tiada, Jisung merasa senang.
Ntahlah tapi hatinya menghangat rasanya dia hidup kembali.
"eh mending kamu cepet pulang udah sore"
"a-annyeong"
Jisung berlari keluar.
"suaranya kaya familiar"
"Minho cepat tutup tokonya!"
"iya paman!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
to be WIN✔
HumorTerlalu kesal karena Changbin selalu saja diganggu oleh sekolah sebelah, Minho malah membuat kesalahan dengan mengiyakan tantangan yang mereka berikan. Jika minho gagal dia harus meninggalkan korea. Tempat impian nya [catatan: pendek, gaje, gajelas...