Mark menyesap kopi hitam miliknya yang sudah hampir habis, beberapa kali ia mengedarkan pandangan. Berharap dapat menemukan sosok yang sekiranya familiar untuk pria itu kenali setelah 10 tahun. Jam ditangannya sudah menunjukan pukul 7 malam, 2 jam sudah berlalu semenjak Johnny meninggalkannya karena harus menjemput sang istri.
Pria Jung itu tidak bisa langsung pergi begitu saja, dirinya harus menemukan anak bungsu keluarga Seo dan mengantarnya pulang terlebih dahulu. Johnny bilang, Haechan sedang pergi ke toilet. Sedikit heran karena pria dengan nama lengkap Seo Haechan itu sama sekali tidak menunjukan batang hidungnya sama sekali. Bahkan sejak Mark datang hingga Johnny pergi, dan sampai detik ini Haechan tidak kunjung muncul.
"Apa dia sudah pulang duluan?" gumam Mark pada dirinya sendiri, pria itu menatap dua piring steak daging sapi yang sama sekali belum terjamah diatas meja.
Menaruh beberapa lembar uang sekaligus tip untuk pegawai kafe, Mark berdiri. Memutuskan untuk segera kembali ke hotel, pria itu sedikit menyayangkan dirinya yang tidak bertemu dengan Haechan. Haechan adalah satu-satunya harapannya untuk segera mengunjungi apartemen adeknya, Jung Jeno.
Mark tahu anak itu bersahabat dengan adiknya sejak kecil. Sampai-sampai 10 tahun yang lalu, Jeno menolak ikut pindah saat Jaehyun dan Taeyong memutuskan untuk tinggal di Kanada. Selama itu pula, Jeno tinggal di Seoul dengan menaruh kepercayaan pada keluarga Seo untuk menjaganya.
Sambil menghembuskan nafas, mata hitam pekat itu kembali mencoba mencari seseorang yang mungkin terlihat familiar didetik-detik terakhir pria itu akan keluar dari kafe.
Memantapkan hatinya, Mark akhirnya keluar dari kafe bersamaan dengan rintik hujan yang mulai berjatuhan, juga dengan harapan bahwa putra bungsu keluarga Seo itu sudah pergi terlebih dahulu dan Mark yang tidak mengenali laki-laki itu.
Tak apa Mark, pergi saja.
Ucap mark dalam hati mencoba meyakinkan pilihannya.
🍉🍉🍉
BRAK!
Pintu salah satu bilik kamar mandi terbuka, menampilkan sosok cantik yang tengah duduk tertidur diatas kloset. Pria manis dengan rambut keemasan itu tampak tak terganggu, bahkan dengan suara dobrakan pintu.
Mark tertegun sejenak, matanya menganalisa wajah manis dihadapannya. Kulit sedikit gelap dengan bibir warna merah muda cerah itu tampak menggoda, mengundang sisi Mark yang lain untuk mencicipinya.
Pria itu menggeleng, mengenyahkan pikiran aneh yang tiba-tiba terlintas diotaknya kemudian berjalan mendekati makhluk manis didepannya. Berjongkok, kemudian menyibak beberapa helai rambut yang tampak menutupi wajah polos tersebut.
"Seo Haechan, bagaimana kamu bisa tertidur disini?" gumam Mark lembut seraya melepas kemejanya, menyisakan dirinya yang hanya terbalut kaos hitam.
Setelah menyampirkan kemeja pada bahu mungil itu, Mark mengalungkan tangan Haechan pada lehernya. Kemudian dengan mudah mengangkat tubuh mungil nan berisi tersebut dan membawa si manis pada pelukannya.
Mark dapat merasakan pelukan pada lehernya yang mengerat, juga nafas teratur yang menerpa sekitar lehernya.
"Hum.." Haechan bergumam dalam tidurnya membuat pria Jung itu seketika menyunggingkan sebuah senyuman kecil.
"Imut sekali ..." bisik Mark pelan, pria itu kemudian memutuskan untuk keluar dari kamar mandi bersama Haechan dalam gendongannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/239770849-288-k948173.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Doctor [ MARKHYUCK ]
Fanfiction[ Romance ] [ B x B ] Mark Jung, dokter dengan wajah bak pangeran dari Kanada itu memutuskan untuk memindahkan perkerjaannya di cabang rumah sakit terkenal di Korea Selatan. Dan Mark mungkin dengan segera harus mengucapkan selamat tinggal pada Kanad...