❬ 🌻 ❭ 5

7.9K 946 75
                                    

Tolong kasih tau aku kalau ada typo!
Happy reading!😻

"Jadi bagaimana hubunganmu dengan Sungchan?"

Haechan mengerutkan alisnya, "Apa maksud pertanyaanmu?"

Dirinya kini sedang berada di area parkiran Hansei University, berjalan santai bersama Renjun dan Jaemin. Jam sudah menunjukan pukul 16.30 dan ini waktunya mengisi perut yang sudah meronta minta diisi.

"Kau ini bagaimana? Satu kampus tahu bahwa si tiang itu menyukaimu sejak dulu," penjelasan dari Renjun membuat Haechan berpikir.

"Tak ada yang istimewa, tapi kalo dipikir-pikir dia manis juga."

Jung Sungchan adalah salah satu mahasiswa tahun pertama yang sudah lama mengagumi sosok Haechan dari jauh. Dan baru-baru ini, si tampan itu memberanikan diri mempersingkat jarak antara dirinya dan sang pujaan hati, membuat satu kampus heboh dan mendukung mereka meskipun ada beberapa yang melontarkan kebencian.

Haechan jadi tersenyum sendiri kala mengingat bagaimana pria tinggi itu mengkhawatirkannya saat insiden dimana dirinya tiba-tiba tak membalas pesan dan telepon tempo lalu. Dan satu-satunya orang yang patut disalahkan karena itu adalah...

"Lebih manis mana dengan cinta pertamamu?"

Pertanyaan polos dari Jaemin berhasil membuat Haechan menatap sahabatnya itu garang. "Jangan sekali-kali membahas tentangnya, atau ku sobek-sobek mulutmu!"

"Kenapa memangnya? Kau bilang dia itu pria sukses-"

"Tidak! Itu dulu! Kabarnya sekarang dia menjadi pria brengsek yang berani-beraninya mengambil kesucian bibir seseorang tanpa izin! Kau tahu orang tak punya sopan santun? Nah, iya itu dia! Aku benar-benar benci seseorang seperti itu, rasanya ingin ku injak-injak dan ku jadikan karpet buluk yang tak punya harga diri!"

Haechan menghentak-hentakan kakinya dengan bengis, menginjak tanah seolah itu adalah sosok dokter muda yang sudah seminggu ini tak muncul didepannya.

Baguslah! Dia senang atas itu.

"Satu-satunya orang yang tak punya harga diri adalah seseorang yang direbut kesucian bibirnya dan tak melakukan apapun," ucap Renjun seraya mengunyah permen karet dengan santai, tak tahu saja kalau kantung emosi Haechan sudah akan meledak sekarang.

"Maksudmu?! Kau baru saja bilang sahabatmu ini tak punya harga diri?!"

"Aku tak bilang kau! Kan aku bilang orang yang dicium-tapi-hanya-pasrah!"

"Tuhkan! Kau bilang aku tak punya harga diri!" sungut Haechan.

Renjun menghela napas, dirinya yang tadi membawa beberapa buku akhirnya memberikan pada tangan Jaemin membuat sosok pria cantik itu kelimpungan.

"Oh kau ingin mengajak duel?!" tanya Haechan tak mau mengalah, laki-laki itu memberikan tasnya pada tangan lain Jaemin yang kosong, kasihan Jaemin.

"Aku titip sebentar, Na."

Pria manis itu menggulung lengan bajunya, mengikuti apa yang dilakukan Renjun saat ini.

"Begini ya, Seo Haechan. Aku bilang yang tak punya harga diri itu orang yang dicium cinta pertamamu."

"Ya tap-"

Daddy Doctor [ MARKHYUCK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang