❬ 🌻 ❭ 4

9.2K 945 149
                                    

Keributan terjadi tepat setelah sepasang kakak beradik dari keluarga Jung itu bertemu. Awalnya Mark hanya tak suka saat menyadari bahwa adiknya melakukan hal tak senonoh di apartemen laki-laki itu, dan mengancam akan mengadu pada Taeyong dan Jaehyun.

Namun sialnya, Jeno yang sebelumnya ikut mengomel karena kegiatan olahraga pagi nya dengan Jaemin---kekasihnya---terganggu justru malah terbahak sambil meledek kakaknya.

"Kau itu kolot sekali, Hyung. Kalau kau bilang pada Mom dan Dad justru kau akan kalah telak. Setidaknya aku yang lebih muda dari pada Hyung lebih jantan dan punya pacar. Sedangkan Hyung bahkan sama sekali tak pernah dekat dengan seseorang,"

Ucapan dari Jeno itu benar-benar mengawali perang antar kakak dan adik yang sesungguhnya. Jaemin serta Haechan bahkan sempat kewalahan menghadapi keduanya.

Jangan lupakan Jaemin yang tiba-tiba terhempas karena tak sengaja terdorong dan berakhir dengan Jeno yang mengalah.

Haechan duduk bersila diatas sofa, menonton tv seraya memasukan beberapa stik keju kedalam mulutnya. Setelah berhasil melerai kedua saudara itu dirinya butuh asupan tentu saja.

Mark yang berada di sofa lain hanya sesekali melirik pria manis itu, ditangannya ada sebuah tablet khusus untuk pekerjaan yang tadi sempat dia bawa. Pria itu memijat pelipisnya, pusing dengan masalah yang dirinya sendiri sebabkan karena kepindahannya ke Korea yang mendadak.

Sunyi kembali mendominasi, hanya suara karakter Spongebob dan Patrick yang terdengar. Keduanya terlalu larut dengan kegiatan masing-masing. Omong-omong tentang Jeno dan Jaemin, pasangan itu pergi membeli makanan setelah insiden terhempasnya Jaemin atas usul pria manis itu. Mungkin antisipasi takut-takut terjadi perang kedua antara kedua saudara Jung.

Mark masih fokus menatap layar tablet hingga suara dentingan ponsel yang berbunyi terus menerus mengalihkan atensinya. Alisnya bertaut saat melihat Haechan yang sudah fokus pada kegiatan barunya.

Si manis itu mengabaikan tv yang menyala, jari lentiknya terlihat mengetikan sesuatu seperti membalas pesan seseorang. Bibir cherry yang mengembang membentuk senyuman juga mata yang tak mau lepas dari ponsel itu berhasil membuat rahang Mark mengeras.

"Kamu sedang menonton tv, letakan ponselmu."

Tak ada balasan membuat Mark melayangkan tatapan tajam, fokusnya kini sudah terbagi antara Haechan dan pekerjaannya. Lagi, pria Jung itu tak bisa menahan dirinya kala melihat Haechan terkikik geli.

"Seo Haechan," tegur Mark lagi membuat pria manis itu mendelik tak suka.

"Iya sebentar, nanti aku matikan tv nya."

Tidak. Bukan itu jawaban yang ingin Mark dengar. Dirinya hanya ingin Haechan kembali menonton animasi dengan tenang dan meletakan benda pipih sialan itu. Entah apa yang terjadi pada dirinya, yang jelas Mark tak suka saat melihat beruang mungil itu tersenyum tak jelas entah membalas chat dari siapa.

"Taruh ponselmu." tegas Mark seraya menatap Haechan tajam, tabletnya sudah dia singkirkan jauh-jauh. Moodnya benar-benar menurun jauh diambang batas.

Haechan memberengut, "Berhenti menganggu-"

Belum selesai mengucapkan kalimatnya, dia dikejutkan dengan Mark yang dengan cepat melempar ponselnya ke sofa seberang.

"Yak! Apa yang hmphhh-"

Manik bulat itu melebar saat bibirnya dibungkam begitu saja oleh benda kenyal nan lembab yang terasa asing. Tubuhnya melemas dengan sensasi menyengat, bersamaan dengan sebuah tangan yang merengkuh pinggang rampingnya erat. Pria manis itu kini berada disudut sofa dengan Mark yang setengah menidihnya.

Daddy Doctor [ MARKHYUCK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang