O5

2K 263 9
                                    





Sunoo meraih ponselnya lalu segera menelepon temannya itu. Jake.

Panggilan itu tersambung.

"Ah, kebetulan. Kamu liat mantel aku gak? Soalnya kemarin aku pake. Mungkin aja ketinggalan disana, hehe"

'' Warna hitam? "

"Iyaa!"

" Ada "

"Bagus. Nanti aku kesana ya, mau ngambil"

" Ya "

"Yau-"

Tutt tutt

Belum selesai bicara sudah dimatikan saja sambungannya. Itu sudah biasa.

.

"Ayah, boleh aku pinjam mobilnya? Sebentar aja. Ada hal yang harus aku ambil di rumah temen aku, please dad" Sunoo terus menerus memohon pada ayahnya itu.

"Gak bisa, Kim Sunoo. Ayah ada urusan" Jawab ayahnya sambil menyibukkan dirinya sendiri.

"Tapi, yah.."

Sang ayah langsung menatapnya, "Tolong ngertiin ayah, Sunoo" Katanya.

Sunoo menghlea nafasnya, "Maaf, yah."

Sang ayah mengangguk lalu mengusak rambut Sunoo dan tersenyum.

"Sunoo, tolong jaga rumah. Ayah ada urusan, cuma sebentar. Ayah berangkat" Ucap sang ayah sembari mengecup kening anaknya itu lalu pergi.

"Hati - hati, yah!!" Sunoo melambaikan tangannya sembari tersenyum. Setelah ayahnya itu menutup pintu, senyuman itu luntur.

.


Brukk

"Apa maksud lo? Ngungkit - ngungkit kematian ibu"

"Apa!? Ibumeninggal juga gara - gara kalian. Ujung - ujungnya gue yang disalahin, gue juga yang difitnah."

Bughh

"Asal lo tau, ini kesalahpahaman. Lo gak seharusnya langsung menyimpulkan, apalagi ngira adik lo sendiri penyebab kematian ibu"

"Jay, udah!"

"TAPI JELAS - JELAS IBU MENINGGAL GARA - GARA TUSUKAN PISAU. DAN DISAAT KEJADIAN GAK LAMA GUE SAMA PAMAN NEMUIN IBU, TERLEBIH LAGI.."

"Jake. DULU LU ORANG YANG PALING GUE SAYANG, ADIK KESAYANGAN GUE. BISA - BISA NYA LU NGELAKUIN HAL ITU.. MEREKA SAMPE FITNAH GUE KALO GUE NGEDIDIK LU GAK BENER. MEREKA FITNAH GUE YANG GAK - GAK"

"Kenapa lu jadi nyalahin gue, bang? Gue sama sekali gak tau apa - apa. Disaat gue nemuin ibu tergeletak gak berdaya, gue cuma ngambil benda itu. Cuma kaya bukan sebuah pisau biasa, warna benda itu perak dan berlumuran darah. Gak lama lu sama paman nemuin gue sama J-"

"Pinter ngeles lu semua."






Bughh

"JAY UDAH!"

"LU BERTIGA BISA GAK SIH NYELESAIIN MASALAH DENGAN BAIK - BAIK?"

"GUE SEBAGAI SALAH SATU SAUDARA TERTUA GAK AKAN NGEBIARININ ADIK GUE BERANTEM."

"Jay. Gue mohon, lu jangan jadi emosian gini. Sebenci - bencinya lu sama abang lu sendiri. Jangan sampe ngelakuin hal kasar kaya gini, lu gak inget? abang lu itu yang udah ngejaga lu waktu masih kecil"

Bite || JakeNooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang