Vampir takut sinar matahari.
Vampir tidak memiliki bayangan.
Vampir tidak tertidur.
Vampir tidak bernafas.
Vampir tidak berkedip.
"Bukan urusan lo. Lagipula, emang kalo gue pake pakaian tertutup berpengaruh sama lo? Gak kan"
"Cerminnya ngelag. Diemin aja"
"Gue gak pernah ada waktu tidur"
"Oh itu, gue ada tantangan tahan nafas setahun."
"Suka - suka gue mau kedip atau ga."
Otaknya terus berpikir, Sunoo mencoba untuk berpikir positif mengenai ini.
Banyak bukti yang menunjukan kalau..
Jake itu kemungkinan bukan manusia, melainkan vampir.
"Ini gak mungkin.."
"Haha, masa sih dia vampir. Kalau emang dia vampir.. waktu itu.."
Bulu kuduk Sunoo seketika berdiri, lalu dirinya memegang lehernya sendiri.
"Tuh kan.. ini artikelnya bohong. Kalau semisal Jake bener - bener bukan manusia, dia pasti udah bunuh aku waktu itu. Ahah"
.
Hal yang dilakukan Sunoo saat ini hanyalah menggigit kukunya sendiri sembari bermundar - mandir.
Itulah pilihannya sekarang..
"Halo"
"Hm?"
"Du-Duh Jake.. bisa minta tolong ga?"
"Ga"
"Bercanda."
"Hih. Um, tolong anterin mantel ay–aku dong, hehe. Soalnya ga ada kendaraan buat kesan, hehe"
"~"
"Halo, Jake?"
"Gue udah sampe didepan gerbang rumah lu, buka cepet."
"HAHH?"
"Yaudah gue balik lagi"
"Eiyy, tunggu!"
.
Sunoo berlari menuju pagar depan rumahnya lalu segera membukanya.
Ternyata benar kalau Jake sudah sampai didepan rumahnya, aaalnya Sunoo mengira Jake hanya bercanda. Tpai setelah ia melihat arah luar dari jendela kamarnya dia langsung percaya.
"Jake, kok kamu bisa secepet itu sih"
Sunoo bertanya sembari membuka gerbangnya.
"Lu tau gak? Gue ini pemenang lomba lari, disetiap perlombaan gue selalu juara satu"
Dia malah memamerkan kelebihannya. Huh, Batin Sunoo.
"Ini mantel ayah lu"
Tunggu.
Bagaimana dia bisa tau kalo itu mantel ayahku?, Batin Sunoo bertanya - tanya."Ayo masuk dulu, pasti kamu cape kan. Apalagi, jarak rumah kita lumayan jauh" Sunoo mempersilahkan Jake untuk memasuki kearea rumahnya.
Tentu..
Jake tidak menolaknya.
.
"Ini.. minum dulu"Sunoo member Jake segelas air putih, tapi Jake menolak.
"Gue gak minum" Ujar Jake datar.
"Hah? Oh, ini airnya ga aku kasih racun kok. Cuma air biasa"
Jake berdecak, "Bukan itu maksud gue. Gue gak minum karena gue lagi puasa"
Kening Sunoo seketika langsung berkerut, "Puasa?"
"Lupain."
Sejujurnya, yang Sunoo pikirkan itu bukanlah ' maksud dari Puasa' , dia memikirkan.. ' vampir memangnya berPuasa?'
Setelah dirinya digeromboli oleh pikirannya, Sunoo langsung menggeleng cepat untuk mengusir pikirannya tadi.
"Gak Sunoo! Mana ada Vampir. Dasar bodoh!"
"Vampir lu bilang tadi?"
Tiba - tiba Jake berceletuk, hal itu membuat Sunoo sedikit tersentak.
"Hah? Vampir? Pftt, mana ada. Aku tadi, umm... Ya itu, hehe"
Jake menatapnya datar sebentar lalu tertawa kecil, "Gimana yah, gue kasih tau rahasia gue aja kali ya"
Kening Sunoo mulai berkerut lagi, "Rahasia?"
Jake mengangguk lalu bangkit dari duduknya dan berdiri menatap Sunoo yang tengah menatapnya bingung.
"Yes, secret."
Jake mulai melangkahkan kakinya kedepan. Langkah demi langkah, itu membuat Sunoo semakin merinding.
Grepp
Sunoo sedikit mundur kebelakang karena tiba - tiba saja Jake mengunci pergerakannya dengan tangan kirinya menyentuh sofa.
"J-Jake.."
Jarak wajah Jake dan Sunoo kini sangat dekat. Sekarang Jake mulai mendekati telinga Sunoo dan berbisik.
"I'm a vampire"
Deg!
Apa selama ini dugaan Sunoo barusan benar?
Sunoo mengalihkan wajahnya lalu mendorong Jake sekuat mungkin. Jake sedikit terdorong, ia juga terdorong bukan karena dorongan Sunoo.
Jake mulai tersenyum miring lalu menatap Sunoo yang tengah berusaha mengalihkan pandangannya dari Jake. Ayolah, dia tidak bisa mengalihkannya.
"Kamu bercanda kan, Jake.."
Ucapan Sunoo barusan membuat Jake tertawa kecil, "Kenapa gue harus bercanda?"
"Apa perlu gue buktiin lagi?"
To be continued..
Gimana?
Seru ga?
Semoga suka yya !Jangan lupa Votementnya 🌷✨
Keren ya kalian bisa suka sama book bobrok ini T_T
Ufufuf, Sayang readers bnyk" 😡🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Bite || JakeNoo
FanfictionKim Sunoo, remaja yang memiliki hidup malang. Ditinggali ibu kandungnya dan sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari ibunya, tidak mempunyai teman, dan selalu dibully. Namun suatu hari, ada murid baru dari kelasannya. Terkejutnya, murid baru itu...