Ye-ji mencari keberadaan sehun.pria yang ia cari ternyata sedang duduk di depan rumah sambil meneguk sekaleng soju.
perempuan itu tanpa Ragu merebut soju itu dari tangannya. pria itu menoleh ke arah Ye-ji yang duduk di sampinya.
“Kau kenapa minum sendiri?” Tanya Ye-ji sambil menenguk sekaleng soju
“Dia siapa Ye-ji aa kenapa ibumu sangat dekat denganya?” Bukan menjawab pertanyaan ye-ji, sehun malah balik bertanya
“heum itu Kim Soo Hyun, sekarang dia tinggal disini dan bekerja di restoran ibuku”Jawab Ye-ji
Sehun menganguk paham tapi entah mengapa hatinya terasa sesak melihat wanita di sampingnya menangisi Pria yang baru saja menjadi temannya.
“Apa kau menyukainya?” pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir Sehun.
“Any! Bagaimana aku bisa menyukai seseorang yang baru ku kenal” Jawab Ye-ji sekedarnya .
“Lalu bagaimana perasaanmu padaku? Apa kau menyukaiku? Kau mengenalku sudah lama bukan” pikir Sehun. Mengapa ia sangat sulit untuk mengungkapkan perasaannya pada ye-ji mungkin karna sehun merasa Ye-ji belum siap dan butuh waktu.
“Yak kenapa kau bertanya seperti itu” kata Ye-ji yang menyadarkan Sehun dari lamunannya
“ Sepertinya aku mabuk”jawab sehun sebagai alasan
♡♡♡
Esok paginya ye-ji memutuskan untuk ke kamar soo hyun.
memberi Soo Hyun makan dan menyuruhnya minum obat.
Semalam dia tidak bisa tidur hanya karna memikirkan keadaan soo hyun.
Wanita itu masuk ke dalam kamar dengan membawa sarapan untuk soo hyun.
Ye-ji menaruh Nampan berisi makanan di atas meja Tidak lupa pula air putih dan Obat.
“Jangan lupa di makan dan minum obatnya” ucap Ye-ji sebelum ia keluar dari sana.
“Apa kau pelayanku di masa lampau?” kata Soo Hyun yang menghentikan langkah kaki Ye-ji
“Apa kepalamu sudah membaik? sepertinya semakin parah”jawab Ye-Ji meracau
Soo Hyun tertawa mendengar entah jawaban atau pertanyaan dari Ye-ji
“Ye-ji aa tolong ambilkan aku makanan itu dan letakan di hadapanku sekarang ,aku sangat lemas Ye-ji aa” printah soo hyun dengan manjanya.
“Apa luka di kepalamu itu juga melumpuhkan otot otot tangan dan kakimu? Aishhh merepotkan sekali” omel Ye-ji
Mau tidak mau Ye-Ji mengambil kembali Nampan itu dan memberikannya pada Soo Hyun.
“Suapin! aku lemes ye-ji aa” kata soo Hyun
mata ye-ji terbuka lebar lebar tidak percaya soo Hyun semanja ini. “Apa otaknya ikut bergeser”pikir Ye-ji
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Lose
Random[on Going] Jika lari dari kehidupan adalah pilihan yang terbaik aku bisa melakukannya, tapi aku tahu itu bukanlah pilihan terbaik, Tuhan aku hanya meminta hal sederhana "aku hanya ingin bahagia, dari orang-orang yang tulus menyayangiku" -Seo Ye-ji