Lee Jong suk sendang mengajak Anaknya Jalan-Jalan.mereka mampir di sebuah mini Market.
"Haneul-ya kau mau apa?" Tanya Lee Jong suk
"Aku mau Coklat Appa" jawab Haneul sambil menunjuk Coklat.
"Tidak boleh ! kau ingin Gigi mu berlubang" Lee Jong suk mencoba menasehati Anaknya.
"Kalau begitu bagaiman dengan Gulali?" Sambung Han Hyo Jo Yang tiba tiba berada di samping lee Jong suk.
"Dokter Han Kau disini?" tanya Haneul
Wanita itu tersenyum ke arah Haneul
"Ne, Haneul aku disini" Jawab Han Hyo jo
"aku sangat merindukanmu, aku membawakanmu Gulali" Lanjut Han Hyo jo sambil mengeluarkan permen kapas itu dari balik tubuhnya.
"Dokter Han, tapi Kata Appa Gigiku akan berlubang" Haneul memanyukan bibirnya . karna tidak bisa menerima permen kapas pemberian dokter itu.
"Ah gigimu akan berlubang jika kau memakannya Terlalu sering mengerti! Ambilah ini" Han Hyo jo menyerahkan permen kapas itu pada Haneul.
"Kau harusnya tidak perlu memberinya itu!" Cetus lee Jong suk
"Kau seharusnya tidak Usah berlebihan padanya" Jawab Han Hyo Jo.
Lee Jong suk Melihat Anaknya terseyum menerima Permen Dari han Hyo jo
"Haneul suka?" Tanya lee Jong suk
"Aku sangat menyukainya Appa" jawab Haneul yang masih sibuk makan Permen kapas.
"Hamsahamidah Dokter Han" Ucap Terimakasih Haneul pada Han Hyo Jo
"Ne, Haneul yaa"
"Haneul-ya cepat abiskan , setelah itu kita pulang"Perintah Jongsuk.
Haneul mengangukan Kepalanya.
🐣🐣🐣
Di dalam Kamar Ye-ji
wanita itu terus menangis , kini jiwanya seakan Rapuh dalam dunia Yang tak lagi memiliki Rasa. Menyusuri sudut hati tanpa cahaya ,Hati meredup meningalkan Semua
Ada yang sakit , Tapi bukan Raga melainkan jiwa di dalam Hati
"Sesedarhana itukah Perasaanmu?"
"Menyerah sebelum berjuang"
Kata kata itu mengema di seluruh kamar Ye-ji . perempuan itu menoleh ke arah kakanya yang sedang berdiri di ambang Pintu.
Ye-ji mengehela Nafas Berat sebelum Menutup Wajahnya dengan Selimut . Perempuan itu tidak ingin kakanya melihat bahwa dirinya sedang sedih
"pergilah ke kamarmu karna aku ingin tidur" perintah Ye-ji yang sebenarnya dia ingin benar benar sendiri.
Kakanya mengerti adiknya mengusirnya karna dia butuh Waktu untuk sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Lose
Random[on Going] Jika lari dari kehidupan adalah pilihan yang terbaik aku bisa melakukannya, tapi aku tahu itu bukanlah pilihan terbaik, Tuhan aku hanya meminta hal sederhana "aku hanya ingin bahagia, dari orang-orang yang tulus menyayangiku" -Seo Ye-ji