Ye-ji sudah Rapih dengan pakaianya, sunguh pagi yang mengesalkan Bagi Ye-ji .
dia berjalan menuju Ruang Makan yang sudah ada soo Hyun yang sedang menyantap Sarapan Terlebih dahulu.
Ye-ji menghela Nafas berat,Segala caci makian sudah Ye-ji siapkan .
Ye-Ji sudah siap mencaci maki soo Hyun . saat dirinya ingin membuka mulut untuk memgumpat Soo Hyun .
Cowok itu memasukan Roti selai Coklat Kedalam Mulut Perempuan yang udah Siap dengan segala umpatannya.
Seperti tau Kalau Ye-ji akan memakinya pagi ini
Ye-ji membulatkan matanya tidak percaya , rasanya dia ingin sekali mencekik leher pria di sampingnya.
"cepat ye-Ji aa kita akan terlambat bekerja" Kata Soo Hyun
Soo Hyun menarik Tangan Ye-ji untuk bergegas berangkat ke Restoran.
Tak lupa mereka berdua berpamitan kepada Lee Jong suk yang sedang merapikan kerah seragam Haneul.
Lee Jong suk hanya diam kebingungan menatap kerpegian kedua adiknya.
"Mereka sangat lucu" Guman Lee Jong suk
🐣🐣🐣
Soo Hyun menggaruk Tengkuk sambil mentap bingung Kertas kuis yang baru saja dia beli di tukang koran. Kertas itu berisi soal-soal, layaknya musibah. Soo Hyun mencoba menjawab Soal soal itu , tapi Nihil. Dia malah semakin bingung .setiap menjawab soal yang ada di kuis itu .
Tatapan soo hyun terkunci pada Ye-Ji yang berdiri di depannya.
"Yeji aa" pangil Soo hyun, berbisik
Sadar di pangil, Ye-ji menoleh sedikit tidak begitu terlihat
"Wae?" Sahut Ye-ji agak berbisik
"Tolong Ye-ji aa otakku tidak mampu menjawab semua soal Ini" soo Hyun mengerucutkan bibir memberikan ekspesi melas
Ye-ji mendengus tak percaya, kemudian dia mengambil kertas kuis soo hyun dan menjawabnya dengan cepat.
"Gomawo Ye-ji aa"
Ye-ji hanya tersenyum melihat betapa bodohnya Soo Hyun .
"Apa kau bodoh?jika tidak mengerti lebih baik tidak usah membeli!" omel ye-ji
"Aku?bodoh?kau tidak tahu aku seorang meneger di perusahaan Ayahku" pamer soo hyun
"Jika bukan bodoh lalu apa? buktinya saja kau jadi pelayan" sahut Ye-ji balik
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Lose
De Todo[on Going] Jika lari dari kehidupan adalah pilihan yang terbaik aku bisa melakukannya, tapi aku tahu itu bukanlah pilihan terbaik, Tuhan aku hanya meminta hal sederhana "aku hanya ingin bahagia, dari orang-orang yang tulus menyayangiku" -Seo Ye-ji